Capítulo 22: Flashback #2 Posisi Nol

Dokter juga adalah manusia, mereka tak bisa menentukan hidup dan mati seseorang. Hari itu di mana saat ibuku meninggal tepat di depan wajahku, tidak ada yang bisa dilakukan oleh tim medis. Karena ibuku di bawa ke rumah sakit sudah dalam keadaan kritis kata dokter.

Dan aku menyalakan diriku sendiri karena kepergian ibuku. Hari itu pertama kalinya duniaku berubah. Sakit karena ditinggalkan satu-satunya orang yang ada di dekatmu dan peduli padamu, ditinggalkan oleh orang yang kamu percayai dan berharap dia akan terus ada bersama-sama denganmu melewati sulitnya kehidupan, aku sangat mengetahui rasa sakit itu. Rasa sakit itu membekas sangat lama dan terikat dengan jiwa dan daging yang fana. Dan aku harap aku tidak akan mendapatkan rasa sakit yang sama lagi, karena ditinggalkan oleh orang yang aku cintai.

**

Satu tahun yang lalu, di atas tebing yang tinggi di mana kita bisa melihat pemandangan laut yang luas dan lembah yang indah, dia melamarku.