Descargar la aplicación
38.09% CEO Dadakan / Chapter 96: Trisemester Pertama

Capítulo 96: Trisemester Pertama

Dokter Zain mengecek kondisi Imelda, sesuai arahan dari Profesor Stephen Imelda seharusnya di rawat intensif di rumah sakit karena sewaktu-waktu dia bisa terserang gagal nafas. Dan betul saja setelah 2 hari muntah yang terus menerus tiba-tiba Imelda tidak sadarkan diri.

Dokter Zain dan Zai berjaga semalaman sampai kondisi Imelda lebih baik.

Bu, kita tidak bisa begini terus. Kita harus segera membawa Imel ke rumah sakit ujar Zai. Bagaimana pun Zepri sudah melihat kami ada di sini, dan dia pasti sudah melaporkan ke Putra.

Bisa kita tunggu sampai Imel siuman dulu, kita tanyakan pendapatnya.

Bu, Imel sewaktu waktu bisa kehilangan kesadaran sekarang ini. Kita tidak akan tau kapan itu bisa terjadi! Menurutku lebih baik Imel melakukan pemeriksaan secara menyeluruh dulu. Setelah kita tau bahwa semua baik-baik saja, kita bisa meminta rawat jalan.

Demi keselamatan Imelda bu, kami mohon ujar Dokter Zain.

Baiklah! Nyonya Zen menyerah kali ini. Dia tidak ingin sesuatu yang buruk menimpa Putri satu-satunya ini.

Dokter Zain segera menelepon ke rumah sakit untuk disiapkan ambulance dan membawa Imelda untuk ditangani di rumah sakit.

Pagi Tuan Dave!! Pagi-pagi sekali Nona Imelda dibawa ke rumah sakit oleh Tuan Zai. Zepri mengirimkan laporan ke Dave. Sesuai pembicaraan mereka kemarin bahwa Zepri tidak diizinkan melaporkan apapun ke Putra sampai Dave memberitahunya ke Putra.

Apakah kondisinya sangat parah?

Sepertinya begitu, mereka keluar tanpa mengatakan apa-apa. Bahkan Nyonya Zen tidak berpesan apa-apa padaku. Aku sengaja tidak keluar kamar ketika mereka keluar, sepertinya mereka sengaja membawanya pagi-pagi sekali.

Baiklah!! Kamu tunggu info selanjutnya...

Hari ini akan jadi hari yang berat ujar Dave...

Dave meminta Pak Asep memasukkan kopernya ke dalam mobil setibanya di kantor. Mereka akan berangkat dari kantor hari ini. Putra ada rapat pembahasan kontrak konsorsium atas program penghargaan Music Award yang akan diadakan di Singapore. Semuanya harus selesai hari ini karena Putra akan berada di Jerman selama 1 bulan.

Mukamu kusut lagi Put hari ini. Apakah kamu tidak bisa tidur lagi semalam? Hari ini kamu harus fokus agar semua selesai cukup dipertemuan kali ini, jika tidak mau tidak mau kita harus segera pulang dari sana.

Aku tau!! Kamu tenang saja... Semalaman perasaanku tidak enak, Zepri mengatakan semua baik-baik saja tapi beberapa kali aku menelepon ibu katanya Imelda sudah istirahat.

Kamu tenang ya!! Aku minta kamu fokus untuk hari ini saja, besok pagi kita sudah landing di Jerman. Dave menepuk pundak Putra. Pastikan semua sudah beres Jam 1. Kita akan berangkat ke airport paling lambat jam setengah 4.

Putra mengangguk!! Dan berjalan mengikuti Dave..

Seperti rutinitas biasa, setiap pagi dia mengirim pesan ke Imel. Tapi sudah jam 10 masih belum ada balasan pesan dari Imelda. Dia mengecek HP nya tapi benar-benar tidak ada jawaban.

Dave!! Melihat ke arah Putra memberikan tatapan apakah ada masalah. Agar Putra fokus ke presentasi.

Put, aku minta kamu fokus dulu. Jangan sampai kita tidak menyelesaikan rapat ini tepat waktu.

Dave!! Bantu aku cari informasi tentang Imel, dia tidak pernah tidak membalas pesanku. Tapi dari pagi tadi, pesanku sama sekali tidak di buka.

Aku akan mencari informasi, kamu fokus saja ke rapat ini. Dave membalas pesan Putra.

Chan!! Apakah semua sudah siap? Kita bertemu di bandara jam setengah 4 sore. Tolong kamu urus semuanya dulu, sampai ketemu di bandara.

Oke!! Kamu tenang saja. Selesaikan saja dulu urusanmu dan Putra, minta Pak Asep mengantar koper kalian ke sini biar nanti aku yang mengurus check in dan bagasi.

Thanks bro.

Dave tidak mungkin memberi tau kondisi Imelda sekarang, Imelda tidak membalas pesannya saja Putra sudah goyah. Apalagi dia mengetahui kalau Imelda sekarang di rumah sakit. Bisa-bisa konsentrasinya akan berantakan.

Putra meminta pihak mitra kerjanya mengkaji lagi beberapa klausal di dalam kontrak. Dan Putra memberi mereka waktu 3 minggu untuk mempersiapkan semuanya dan bertemu bulan depan untuk membahas kembali. Menurutnya memaksakan menyelesaikan masalah kontrak hari ini akan menimbulkan masalah dikemudian hari. Penundaan 1 bulan sudah waktu yang cukup lama, jadi mereka tidak bisa menundanya lagi. Siap tidak siap maka semua data mereka harus rampung dalam waktu 1 bulan. Jika tidak, Putra akan menggandeng perusahaan lain yang mampu mengerjakan sesuai konsep AGC.

Dave hanya bisa mengangkat bahu melihat Putra yang terlihat sangat keras tentang pengajuan dari mitra kerja mereka kali ini. Biasanya dia akan meminta dikirim dulu sebelum presentasi untuk di dipelajari lalu dia akan memberikan solusi. Tapi kali ini Putra sepertinya tidak akan membantu karena pikirannya sendiri sedang bercabang masalah kehamilan Imelda.

Mr. Toni, rapat selanjutnya kami yang akan mengunjungi ke Singapore karena jika Mr. Toni and partner bolak balik Jakarta maka berapa biaya sudah terbuang. Rapat selanjutnya saya dan Tuan Putra serta Tim akan berkunjung ke sana. Silahkan di persiapkan dengan matang, agar kunjungan kami nanti tidak mengecewakan.

Mr. Dave, thank you so much... And thank you Mr. Putra for the second challenge for our company.

Putra langsung kembali ke ruangan setelah rapat yang panjang itu. Shinta terlihat bolak balik di depan ruangan Putra. Dia biasanya masuk bersama Dave karena Putra setelah menikah tidak memperbolehkan karyawati masuk keruangan nya sendirian apalagi ketika Putra berada di ruangan.

Bagaimana ini pikirnya? Dia kira Putra akan makan di luar bersama Mr Toni. Dan Dave tidak berpesan apa-apa tadi. Dia sendiri kaget melihat Putra masuk keruangan setelah dari rapat.

Putra melihat Shinta bolak balik di depan ruangannya. Dia menelepon extension sekretarisnya. Ada apa kamu bolak balik di depan pintu?

Maaf Tuan Eka, apakah Tuan mau makan siang di ruangan atau ada rencana keluar? Karena saya tidak mendapat pesan dari Tuan Dave.

Apakah kamu sudah menyiapkan makanan?

Maaf Tuan karena saya tidak mendapat pesan dari Tuan Dave saya belum menyiapkan , jika Tuan berencana makan di kantor akan saya belikan sekarang!

Tidak usah terima kasih!! Saya akan hubungi Dave saja, kebetulan dia sedang mengantar Mr. Toni. Aku akan menyuruhnya membeli makan. Kamu lanjutkan saja pekerjaanmu.

Baik Tuan Eka!! Terima kasih.

Shinta menutup teleponnya dengan sangat hati-hati!! Putra memang tidak terlalu banyak berubah sebenarnya, dia orangnya memang sangat baik dan ramah. Tapi setelah menikah dia membatasi dirinya berduaan dengan lawan jenis jadi dimana ada Putra di situ ada Dave. Dia menghargai setiap karyawan terutama karyawati tapi dia tidak pernah mau berada di ruangan berdua saja dengan karyawati. Itulah yang membuat karakter Putra sangat di kagumi oleh karyawati di kantornya. Putra sangat menghargai wanita. Kepemimpinannya yang bersahaja dan kesalahan pegawai menjadi tantangan untuk dirinya membenahi para pegawainya. Dia tidak akan marah jika pegawainya membuat kesalahan, dia malah akan membantu memberikan saran atau pandangan untuk pegawainya belajar lebih baik lagi.

Imelda dimasukkan ke ruangan ICU karena kondisinya yang sangat lemah. Dokter Zain menemui Prof Stephen sedangkan Zai dan Nyonya Zen menunggu di ruang tunggu keluarga.

Bagaimana Bang tanya Zain?

Jika kondisinya terus menurun begini, tidak ada cara lain selain kita merelakan bayinya.

Apakah memungkinkan kita melakukan aborsi dengan usia kandungannya sudah masuk 10 minggu?

Tidak ada cara lain, memaksakannya bertahan akan membuat si Ibu dalam kondisi yang tidak baik. Ditambah lagi mual muntah di Trisemester Pertama membuatnya lebih sulit.

Imel benar-benar ingin mempertahankan anaknya, jika kita mengeluarkannya akan membuat Imelda terpukul. Dan juga Imelda pernah mengalami amnesia disosiatif dua kali, jadi dia dalam kondisi tidak bisa menerima tekanan yang sangat besar jika itu terjadi maka dia bisa saja tidak akan sadarkan diri untuk waktu yang lama. Yang pertama dia tidak sadarkan diri selama 1 bulan dan yang kedua 2 minggu lebih.

Zain kita berada dipilihan yang sangat sulit, sudah waktunya kalian memberi tahu suaminya. Karena bagaimana pun, jika kondisi Imelda tidak kunjung membaik. Maka tidak hanya Imelda yang akan terluka, tapi suaminya juga harus siap dengan kondisi Imelda seperti ini. Apa pun yang kita pilih tentu akan sangat berisiko untuk semuanya. Jadi lebih baik, kamu diskusikan dulu dengan suaminya ujar Prof Stephen.


next chapter
Load failed, please RETRY

Estado de energía semanal

Rank -- Ranking de Poder
Stone -- Piedra de Poder

Desbloqueo caps por lotes

Tabla de contenidos

Opciones de visualización

Fondo

Fuente

Tamaño

Gestión de comentarios de capítulos

Escribe una reseña Estado de lectura: C96
No se puede publicar. Por favor, inténtelo de nuevo
  • Calidad de escritura
  • Estabilidad de las actualizaciones
  • Desarrollo de la Historia
  • Diseño de Personajes
  • Antecedentes del mundo

La puntuación total 0.0

¡Reseña publicada con éxito! Leer más reseñas
Votar con Piedra de Poder
Rank NO.-- Clasificación PS
Stone -- Piedra de Poder
Denunciar contenido inapropiado
sugerencia de error

Reportar abuso

Comentarios de párrafo

Iniciar sesión