Nevan menggertakkan giginya marah. Saking marahnya, kedua mata lelaki itu berkaca-kaca. Ia frustasi. Nevan sangat benci dengan semua orang yang berusaha mengganggu kehidupan ketiga anak kembar keluarga sampai seperti ini.
"Nggak." Nevan menggeleng lalu menghampiri Ogya yang tengah menatapnya lekat. "Gina sama sekali belum pernah ngerasain kebahagiaan setelah Papanya meninggal. Itu sama sekali nggak adil buat dia yang dari awal nggak salah apa-apa."
"Dan lu yakin mampu buat Gina bahagia? Terus apa selama ini Gina bahagia setelah kehadiran lu di sisi dia, hm?" ujar Ogya mengompori. Kini posisi mereka sangat dekat. Dengan aura membunuh yang terus terpancar dari Nevan.
'Tap'
Reflek Ogya menahan tangan Nevan yang hendak menodongkan pistol ke arah dirinya. Ia mencengkram tangan Nevan serat dan melangkahkan kaki semakin dekat. Tatkala tubuhnya sudah sangat amat dekat, Ogya mendekatkan mulutnya di samping telinga Nevan.
Hai:) Oke, jadi gini. Maaf beribu maaf buat para pembaca si kembar karena aku sebulan lebih ini bener-bener nggak update satu chapter pun. Sekali lagi maaf dan kalau kalian mau tau apa alesannya, baik aku kasih tau. Jadi, kemaren itu aku lagi istirahat:) Selama sebulan itu aku berusaha buat naikin berat badan yang bahkan nggak nyampe 40 kg. Setelah ujian ternyata badan aku bener-bener drop dan butuh istirahat:( Maaf banget ya. Dan makasih banyak banget buat yang selalu nungguin cerita si kembar.
— Un nuevo capítulo llegará pronto — Escribe una reseña