Kobaran api membakar kayu di dalam tong menjadi satu-satunya penghantar panas di antara mereka, yang juga menyatakan kayu yang sudah jadi arang tidak akan punya kesempatan kembali menjadi kayu.
"Kau sudah memilih jadi kau tidak mungkin tahu apa yang akan terjadi jika pilihanmu berbeda. Menyesal sekarang tidak ada gunanya," kata JoydaG. "Nah, sekarang katakan kenapa kau punya ide untuk masuk ke Mantis? Max tidak memaksa bukan?"
Soni menatap api yang menjilat-jilat udara. Kalau tidak dibatasi oleh tong besar itu, api mungkin sudah menyambar jaket olahraganya.
"Tidak, aku membuat keputusanku sendiri," kata Soni. Tatapannya tertuju pada kobaran api.
"Lantas, apa yang jadi landasan keputusanmu?"
Pandangan Soni pada JoydaG terhalang oleh api. Sebuah pertanyaan dan tindakan wajar kalau JoydaG ingin tahu apa yang jadi landasan keputusanku.