"Lo gak tau apa-apa tentang Luka Gue, jadi lo gak usah urusin masalah gue!!"jawabku dengan Lantang
"Siapa yang ngurusin cewek kayak lo, yang gak jelas dari mana semua luka ada ditubuh lo!" ucapnya dengan pandangan jijik kearahku
"tapi luka itu gak ada di wajah cantik gue, jadi itu bukan masalah, karna gue tetap cantik" ucapku dengan bangga
"gue gak tau itu defenisi dari mana, yang bilang cewek cantik itu cuma dipandang dari wajah, gue bilangin sama lo....karna lo jauh dari kata Cantik" ejeknya lalu memasukkan tangannya kesakunya lalu menatap ku dengan cara... mungkin murahan...dan tatapan itu membuat ku kesal setengah mati.
"gue yang luka, kenapa lo yang sewot, asal lo tau, walau gue banyak Luka tetapi semua Luka gue Cantik" sentakku
"gue bilangin sama lo.....lo itu bukan cantik tapi cewek murahan, lo tau arti murahan, yaitu Bekas!" seringainya yang membuatku sadar dia cukup tampan dan mempesona, mungkin gue baru perhatiin, karna biasa nya gue gak peduli tentang segala hal yang berkaitan dengan laki-laki, mereka semua terlihat bajingan dimataku, terlihat manis didepan bajingan dibelakang.
"waw...gue suka defenisi lo, biar adil gue akan ambil 1 kata defenisi lo sama gue yaitu Bekas dan gue akan ambil defenisi diri gue yaitu Cantik dan tergabunglah menjadi Bekas Cantik... perfect bukan" ucapku dengan senyum manis, mungkin gue lelah untuk beradu mulut dengan pria ini, karna yang ku tahu aku harus ngumpulin kekuatan untuk lelaki lain, bukan aku merasa kalah, cuma cukup untuk sekian
"Dasar wanita Gila!!!" ucapnya meninggalkan gue
"Jumpa lagi" teriak ku lalu tersenyum pahit melihatnya dari jauh
Aku tidak membencimu. Aku hanya kehilangan rasa hormatku untukmu." - Anonim