Di perjalanan ia mengecek terlebih dulu, catatan yang sempat ia tulis di sebuah buku yang dibawanya di dalam tas. Buku catatan cokelat pemberian Fathan, menjadi buku yang sangat penting untuk Alleta. Karena di dalam buku tersebut, banyak sekali tulisan kebutuhan mereka selama satu bulan. Ataupun curahan hati Alleta yang tidak sanggup ia ungkapkan kepada orang lain.
Sampainya di supermarket. Alleta langsung saja membeli bahan makanan. Ketika ia memilih, tiba-tiba ada yang menepuk pundaknya. Alleta menoleh, dan rupanya itu adalah Hera. Ia sedang membeli bahan kue untuk mamanya.
"Kamu sendiri saja, Al?" tanya Hera.
"Ya, seperti yang kamu lihat.Mana mau Fathan mengantarkan ku untuk membeli bahan makanan."
"Sebegitu tidak pedulinya Fathan terhadap kamu, Al?"
Alleta menjawab dengan mengangkat bahunya.