"Xia Xia, apakah kau ingat seperti apa kedua orangtuamu?" Richard bertanya dengan lembut serta berhati-hati.
Dia tahu Anxia sangat ingin mencari ibunya baik hidup ataupun mati. Selama beberapa hari terakhir ini mereka tidak lagi menyinggung soal ibu gadis itu, sehingga Richard khawatir kalau istrinya akan kembali murung memikirkan kondisi ibunya yang sebenarnya.
Untungnya, kekhawatirannya tidak terjadi, karena Anxia menjawabnya dengan nada datar dan santai.
"Sebenarnya, aku tidak terlalu ingat. Tapi aku ingat, ibuku sangat menyayangiku dan aku sangat menyayanginya. Tiap akhir pekan, ayah akan membawa kami pergi ke pantai dan mengajariku bermain layang-layang."
Anxia bergeser dan mengangkat kedua kakinya dengan posisi miring dan bokongnya diangkat untuk duduk di atas paha kiri Richard. Kedua tangannya mengalung leher suaminya dan keduanya saling berhadapan menatap mata pasangannya.
Yuhuuuu! Apa kabar semua? Sehat2 sehat kan?
Bulan ini privilege readers <Awas, Papa! Mama Mau Membunuhmu!!> mencapai 600 lebih.
Sesuai janji, saya akan mass release Richard-Anxia 5 bab di tanggal 1 Desember?
Semangat ga? Saya juga semangat nih!