Ketika Arlina mendengar apa yang dikatakan masternya, dia kagum. Kata-kata yang dia ucapkan dengan santai dan senyum bodoh di wajahnya yang dipenuhi kepercayaan diri, hampir sama persis dengan yang biasa dikatakan Andi kepada lawannya ketika dia berada di puncak kegembiraannya. Semuanya sama, yang mengguncang hati Arlina.
"Master yang sangat bagus! Aku akan menunjukkan kepada kamu semua yang harus aku berikan saat ini!" Arlina kemudian mulai mengumpulkan energi Aura sebanyak yang dia bisa. Ratusan lingkaran sihir muncul di udara di sekitar Andi.
"Master, terima ini! Hujan es!" Begitu tehnik Aura Arlina diaktifkan, banyak tombak es muncul dari lingkaran sihir di sekitar Arman. Satu demi satu tombak es keluar dari lingkaran tehnik Aura dan mencoba menembus Andi. Menanggapi hal ini, Andi tidak melakukan apa-apa selain memotong es. Dia memanfaatkan mantra ini untuk terbiasa dengan tubuhnya saat ini. Perlahan tapi pasti cara dia menangani tubuh Arman menjadi lebih efisien.