Mendengar itu, alis Arman sedikit melompat.
Tepat ketika Arman hendak mencari alasan untuk menolak Arman, lengan putih pucat menyelinap dan terkunci dengan lengannya.
Terkejut, Arman berbalik untuk menemukan Dewi yang tersenyum.
"Benar-benar minta maaf Nita, Aku sudah mengundang Arman untuk menemaniku besok untuk mengunjungi Pusat Kota Wonosari, oleh sebab itu dia tidak bisa pergi dengan kamu untuk mengunjungi perpustakaan itu." tatapan tertegun, Dewi memegang lengan Arman sementara sedikit permintaan maaf bertahan di wajahnya yang halus.
Mendengar kata-kata Dewi, membuat Nita berhenti dan menimbang pikirannya dengan hati-hati. Jika itu adalah gadis lain di kota ini, maka Niya yakin bahwa dia bisa keluar sebagai pemenang berdasarkan kecantikan dan bakatnya, tetapi untuk bersaing dengan Dewi, Nita hanya bisa mengaku kalah.
Melihat wajah Arman yang tanpa ekspresi, Nita lalu memberi senyum mencela diri sendiri dan hanya bisa pergi dengan kekalahan.