Capítulo 148: Kasus Purnama Di Sekolah

Kaki Kanaya berhenti bergerak, dia menatap Yoga dengan kening berkerut.

"Ada berapa hadiah yang akan kamu berikan padaku?" Tanya Kanaya heran, pertanyaan istrinya membuat Yoga terkekeh.

"Akan ada banyak hadiah untukmu hari ini, sayangku." ucap Yoga Karena hari ini adalah hari istimewa sang istri. Dia sudah siapkan dari jauh-jauh hari.

DUARRR! ...

DUARRR! ...

DDUARRRR! ...

Kembang api itu meledak di langit menghiasi langit berbentuk tulisan selamat ulangtahun cintaku dengan bentuk hati yang besar.

Yoga memeluk Kanaya dari belakang menyaksikan kembang api itu sampai habis.

"Oh my God, kembang apinya cantik, keren banget, berapa lama kamu merencanakan semua ini?" Tanya Kanaya dalam ketakjubannya. Karena dia tahu kesibukan sang suami selalu pemimpin rumah sakit besar pasti sangat lah sibuk.