Happy Reading.
+
Kami semua diam, tidak ada yang bersuara saat Paman membuka matanya. Entahlah, padahal kami sama-sama khawatir tapi saat pertama kali Paman membuka matanya kami jadi canggung. Aku masih ada dalam pelukan Bagas, sementara kakek dan Ayah terlihat diam saja. Mereka berdiri tidak jauh dari bangkar tidur Paman.
Aku mengerti, ini adalah kali pertamanya kami berkumpul. Sebagai keluarga tentunya. Kami tidak pernah terkumpul seperti ini. Dulu mereka fikir Paman akan menyusahkan mereka tapi Paman justru melindungi aku.
"Kami akan keluar!" Aku menoleh pada ibu, dan benar saja ibu langsung keluar. Kak Reno dan Kak Raihan juga mengikuti ibu.
Apa itu artinya aku dan Bagas juga. "Ayo sayang. Biarkan mereka bicara!" Aku mengangguk dan tersenyum pada Bagas. Benar, ketiga laki-laki dewasa ini harus bicara. Mereka harus menyelesaikan ini. Mereka keluarga.