Descargar la aplicación
8.06% AKU TERGODA (21+) / Chapter 5: Dosa Terpuaskan (21+)

Capítulo 5: Dosa Terpuaskan (21+)

"ooohhh aaahhh aahhh" jerit Indah panjang penuh kenikmatan, tubuhnya bergetar dan mengejang tepat didepan mataku, ku saksikan gerakannya yang memuaskan pandanganku, cairan kenikmatannya menyembur deras menyiram batang penisku yang sudah kutarik keluar.

Aku tahu betapa sangat bernafsunya dia terhadapku selama ini, sampai 3 kali orgasme olehku dalam waktu 1 jam, padahal aku belum mendapat klimaks sama sekali, mungkin instingku yang menolakku untuk segera klimaks, karena masih ingin lama aku mengobok-obok lubang miliknya itu.

Pinggulnya refleks bergoyang-goyang sendiri dihadapanku, bola matanya tertarik ke atas hingga menyisakan putihnya saja, mulutnya yang terbuka mendesah desah otomatis "ooohhh aanghhh hunghhh" teriaknya berulang ulang beriringan dengan semburan cairan birahinya, lidahnya kaku menegang sedikit keluar menahan gejolak kenikmatan.

Aku sangat puas melihatnya menggila dihadapanku seperti ini, aku lumat bibirnya agar dia tersadar lagi dari kegilaan nikmatnya "hei aku masih belum klimaks, bolehkah kulanjutkan?" bisikku ditelinganya, dia mulai menggerakkan matanya, mengembalikan fokusnya.

"oohh sayang maafkan aku kenikmatan sendirian" sadarnya "lakukan lagi, aku ingin lebih" sambungnya yang masih mengatur nafasnya yang tersenggal-senggal.

Mendengar jawabannya, segera kubalik tubuhnya membelakangiku, sekarang posisi dogystyle, kugosokkan sekali lagi penisku yang masih menegang ke bibir-bibir vaginanya, kugosok gosok klitorisnya. Perlahan ku masukkan kepala penisku, dan jleb satu hentakan kencang kudorong batang milikku hingga masuk semua terlahap habis oleh vaginanya "aaw ahh anghhh" erangnya nikmat.

Ah astaga becek sekali lubangnya, bahkan semakin sempit didalam, mungkin karena orgasmenya yang berkali kali, membuat vaginanya semakin menyedot-nyedot batang gagahku ini.

Kumulai kocok perlahan namun mendalam, ku hentak-hentakkan dengan ritme pelan, kusundul-sundul kepala jagoanku ini ledalam bibir rahimnya "oohh arghhh, vaginamu semakin sempit menyedot milikku" teriakku kenikmatan, ku lanjut dengan kocokan yang sedikit cepat, ah rasanya seperti diperas-peras milikku didalamnya.

Kuremas payudaranya yang menggantung, kutarik putingnya gemas, semakin menggila kukocok dengan cepat dan kencang lubang miliknya.

"aaahhh nikmat sekali sayang, lebih cepat sayaang" teriaknya penuh desahan, semakin bernafsu aku mendengar ucapannya, kudorong kepalanya menempel ke bantal agar pantatnya semakin condong kebelakang dan semakin mantap posisi batangku didalam lubang miliknya.

Kulihat lidahnya keluar saking keenakan lubangnya dikocok batang milikku yang besar ini, kulihat bola matanya berputar keatas, dan meninggalkan bagian putihnya lagi, ku kocok semakin kencang batang milikku, karena aku juga sudah tak tahan ingin segera menyemburkan cairan birahiku ini.

"ooohh sayaaang, aku mau keluaar aarghhh" teriakku nikmat sambil kukocok kencang lubang miliknya.

"keluarkan didalamku, aku ingin mengandung anakmu, keluarkan dialam ku oohh aaahhh" balasnya sambil menarik pantatku dengan tangannya menekan pantatku agar menusuk lubang miliknya semakin dalam. Tak fikir panjang lagi kusemprotkan langsung cairan hasratku kedalam lubang miliknya, kurasakan sensasi vaginanya yang tiba tiba menyedot nyedot batang milikku, dan kemudian kurasakan semburan cairan miliknya yang mendorong keluar batang milikku. Kutahan terus tidak mau kalah penisku ini mendorong masuk kedalamnya. Getaran refleks tubuh penuh nikmatnya sekali lagi menjadi pemandangan ku.

Gerak tubuhnya mengejang tidak karuan masih membelakangiku, tangannya yang lemas bergerak-gerak sendiri, mulutnya terbuka megap-megap gemetar tak bersuara saking nikmatnya. Kucabut batang milikku muncratlah deras cairan gairahnya yang bercampur cairan gairahku membanjiri seprai hotel ini. Gerakan pantatnya yang bergetar-getar kenikmatan membuatku ingin melumat dan membersihkan vaginanya.

"aanghhh" pekiknya kaget nikmat, ketika ku sedot sisa cairan gairah kami dari lubang miliknya, kugigit dan kutarik klitorisnya sekali lagi.

Akhirnya kami tergelepar dikasur, Indah yang sudah tidak berdaya langsung tertidur pulas. 1 jam 30 menit kami bercinta, dan 4 kali orgasme beruntun, sudah pasti dia sangat kelelahan. Aku juga tak kalah lelah, ini waktu terlamaku menahan klimaks, mungkin karena semalam aku habis bercinta dengan istriku, jadi hari ini aku bisa menahan lama dengan Indah.

3 jam sudah kami didalam hotel, waktunya kubangunkan indah untuk mandi, karena sudah hampir habis waktu sewa kamar ini.

"ndah bangun, ayo kita pulang" bisikku ditelinganya, Indah menggeliat bangun dari tidurnya, ah sayang waktu kami tinggal 1 jam dan itu hanya cukup untuk mandi dan bersiap pulang, kalau masih banyak waktu, sudah kupakai lagi habis-habisan.

"ah sudah habis ya pak waktunya?!" ucapnya sambil mengusap mata.

"iya satu jam lagi harus chek-out, cepat mandi" jelasku turun dari kasur sambil berjalan menuju kamar mandi.

"mandi bareng pak?!" tanyanya yang masih diatas kasur.

"iya ayo cepat! kita kehabisan waktu loh!"

"oke" ucapnya sambil menyusulku masuk kedalam kamar mandi.

Kuputar keran shower, kini tubuh kami terguyur air shower yang deras, kugosok punggungnya, turun ke dadanya yang kenyal, turun lagi menuju pantatnya yang montok, ah membuat batang milikku menegang lagi.

"pak tegang lagi ya?!" tanya indah yang menyadari milikku tegang lagi karena menyentuh pinggang belakangnya "mau lanjut lagi disini?" sambungnya lagi

"aku mau, tapi sepertinya waktu kita tinggal 45 menit lagi"

"bisa pak, lakukan dengan cepat, kocok yang kenceng, pasti kamu bisa langsung crot" sambungnya lagi yang selalu memprovokasiku, dan berhasil membuatku semakin bergairah.

Langsung saja kudorong tubuhnya menyentuh tembok kamar mandi, kutarik pantatnya mendekat ke batang milikku yang sudah menegang ini jleb masuk dalam satu kali hentakan, ku dengar teriak samar desahan Indah yang terhujam batang gagahku ini beriring suara air shower.

Semakin bernafsu aku mendengar teriaknya, ku kocok cepat dan kencang batang milikku kedalam lubang miliknya, sesuai sarannya tadi cplak cplak cplak suara kulit kami bersentuhan, suara pantat indah yang menyundul bergesekan dengan tubuhku, suara becek lubang miliknya yang ku sodok habis-habisan dengan kekuatan penuh, Indah mendesah desah kencang membuat kepalanya menengadah ke atas.

Mulutnya terbuka karena tidak bisa menahan desahan nikmatnya "oohhh aaahh" semakin membuat gerakan pantatku semakin kencang mundur maju, kuremas remas dan kutarik sekencang kencangnya buah dadanya yang kenyal itu.

"aaahhhh aahhhhh" teriak desah nikmat kami mencapai orgasme bersamaan, tanpa bertanya lagi, aku tidak segan memasukkan cairan spermaku kedalam vaginanya, karena ucapannya yang ingin mengandung anakku membuatku senang.

Akhirnya kami selesai berbenah dan bersiap untuk pulang.

Kulihat dari genangan air diaspal masih ada jatuhan air hujan yang halus, sepertinya hujan tidak akan berhenti malam ini fikirku.

"tidak ingin sewa sampai pagi saja pak disini, hujannya belum berhenti" ucap scurity yang tadi kami temui di basement parkir, yang menawarkan aku dan Indah untuk beristirahat didalam kamar hotel ini, pelan berjalan masuk dari luar pintu loby dan menghampiri kami. Ah dia orang yang berjasa, karena telah membuat kami merasakan nikmat malam ini, dan membuat aku dan Indah saling tahu perasaan masing-masing. Jasa membuat orang berdosa.

"oh kami harus pulang pak, kasian anak dirumah" jawabku yang masih melanjutkan alur kebohongan ini bersama Indah, yah security ini percaya kalau kami pasangan suami istri.

"oh iya ya! saya lupa ada anak dirumah ya pak, yasudah hati-hati dijalan ya pak" sambungnya lagi, kemudian berjalan menaiki tangga dan berlalu meninggalkan aku dan Indah.

Ya ini memang bukan hotel bintang lima, hanya hotel kecil sekelas hotel mawar. Makanya aku yang tadi berniat untuk berteduh tidak tahu kalau ini adalah hotel, ku kira hanya basement parkir perkantoran biasa.

Tak ambil waktu lama, kami langsung segera pulang menerobos hujan yang masih gerimis.

"gapapa kan ndah ujan ujanan?!" teriakku yang masih mengendarai motor.

"gapapa pak!" jawabnya kencang juga, berusaha mengalahkan suara bising kendaraan lain.

"mau saya antar sampai mana?"

"sampai rumah lah pak!"

"kamu gapapa pulang dengan laki-laki lain?"

"gapapa pak, rumah ku didalam kompleks, jadi tidak ada ibu-ibu pada gerombol ngerumpi, hehe" balasnya diselingi tawa.

"nanti ada suami kamu gimana?"

"suami ku lagi dinas keluar kota pak, jadi dirumah cuma ada ibu dan si Putri"

"nanti ibu kamu nanya-nanya kesaya gimana?!"

"ya jawab aja bapak teman kerja ku yang searah rumahnya" jawabnya"lagian ibu juga gak bakal tahu aku pulang, pasti jam segini udah tidur" lanjutnya.

Akhirnya kami sampai di depan pagar rumah Indah, pantas saja dia tidak khawatir pulang diantar laki-laki lain, kawasan perkomplekannya benar benar sesepi ini, rumahnya juga dibagian paling pojok.

"sepi banget ndah perkomplekannya" ucapku sambil mengamati sekeliling.

"iya orang-orang disini jarang ada yang dirumah pak, aku aja gak kenal sama tetangga yang lain" jelasnya "bapak nginep sini juga gak ada yang tau kalau bapak bukan suamiku" sambungnya sambil berbisik menutup pinggir mulutnya dengan tangannya sambil tertawa kecil.

"bisa aja kamu ngomongnya" ucapku sedikit malu menanggapi kata-kata indah "yaudah saya langsung balik ya ndah, sana kamu masuk"

"yaudah bapak hati-hati dijalan ya, makasih ya pak untuk goyangannya tadi, hehe" bisiknya lagi sambil tertawa dan berlari segera membuka pagar rumahnya, Indah masuk dan akupun segera pulang.

Sepanjang perjalanan, aku masih bingung harus membuat alasan apa keistriku karena aku pulang terlambat, aku cuma berharap dia sudah tertidur, karena biasanya jam segini dia sudah pulas.


next chapter
Load failed, please RETRY

Regalos

Regalo -- Regalo recibido

    Estado de energía semanal

    Rank -- Ranking de Poder
    Stone -- Piedra de Poder

    Desbloqueo caps por lotes

    Tabla de contenidos

    Opciones de visualización

    Fondo

    Fuente

    Tamaño

    Gestión de comentarios de capítulos

    Escribe una reseña Estado de lectura: C5
    No se puede publicar. Por favor, inténtelo de nuevo
    • Calidad de escritura
    • Estabilidad de las actualizaciones
    • Desarrollo de la Historia
    • Diseño de Personajes
    • Antecedentes del mundo

    La puntuación total 0.0

    ¡Reseña publicada con éxito! Leer más reseñas
    Votar con Piedra de Poder
    Rank NO.-- Clasificación PS
    Stone -- Piedra de Poder
    Denunciar contenido inapropiado
    sugerencia de error

    Reportar abuso

    Comentarios de párrafo

    Iniciar sesión