“Sayang, kamu mau kan menikah dengan Theo?” tanya Anita lembut kepada Zee dengan penuh harap.
“Sa-saya …” Zee sendiri bingung harus menjawab apa. Ia melihat ke arah Theo seakan meminta bantuan dari orang yang menyebabkan semua kesalahpahaman ini.
“Ma … jangan menodong Zee seperti itu. Theo sendiri belum melamar dan belum pernah membicarakan pernikahan dengan Zee, bagaimana mungkin Zee bisa langsung menjawab pertanyaan Mama,” ucap Theo mencoba membantu Zee yang sedang bingung menjawab pertanyaan dari Anita.
“I-iya begitu, Ma. Kami belum membicarakannya sama sekali,” ucap Zee untuk menambahkan kata-kata dari Theo agar lebih menyakinkan Anita.
“Jangan lama-lama donk, Sayang. Mama sudah tidak bisa menunggu lama lagi,” protes Anita sambil memanyunkan bibirnya.
“Kenapa memangnya, Ma?” tanya Theo tidak mengerti tentang protesnya Anita.