"Vina … Vina… sadarlah Vin…" teriak Dini yang begitu panik dan berlarian ke arah Vina. Misya yang sudah lemas hanya bisa melihat saja apa yang terjadi dengan Vina. Misya sendiri sudah tidak memiliki kekuatan untuk berdiri, “Mengapa masalahku semakin banyak sekarang? Apa yang harus aku lakukan? Aku tidak memiliki uang sebesar itu untuk membayar hutang ayah. Aku juga tidak mungkin membiarkan diriku dan adikku untuk menjadi pelacur sebagai pelunas hutang ayah? Ya Allah, apa yang harus aku lakukan?” teriak Misya di dalam hati, air matanya tidak berhenti menetes di pipinya. Pedih rasanya mendengar semua ancaman dan kebohongan yang dilakukan oleh ayahnya sendiri.
“Vino, cepat bantu angkat Vina ke kamar!” teriak Dini kepada Vino yang hanya bisa melongo saja melihat semua yang telah terjadi di hadapannya.
Vino tersadar dari lamunannya dan langsung membantu Dini untuk menggendong kakaknya itu ke kamar tidur Misya.