"Apakah kamu pikir aku terlalu bodoh untuk membiarkan kamu lolos begitu saja jika aku terkena masalah, Viv? Kita ini partner in crime!" tegas Melvin dengan mata penuh emosi.
"Memangnya apa yang bisa dilakukan oleh manusia tidak berguna seperti dirimu, HAH?" bentak Vivian.
"Aku?" Tunjuk Melvin kepada dirinya sendiri. "Aku tidak memiliki apapun sehingga bagiku tidak masalah untuk di penjara. Nothing to lose. Tapi bagaimana dengan nasibmu, Viv? Apakah kamu bisa kehilangan segalanya?" ancam Melvin. Terlihat kesungguhan ancaman di mata Melvin.
"Sialan kamu, Melvin!" jerit Vivian histeris sambil memukul-mukul tubuh Melvin dengan sangat keras.
"Kamu boleh memukulku, tapi jika kamu berani menginggalkan aku, maka kamu akan di penjara bersamaku!" tegas Melvin sambil tersenyum menyeringai. Mengancam Vivian yang sudah kalut adalah kesenangan bagi Melvin.
"Brengsek!" Vivian keluar dari kamar penginapan dan meninggalkan Melvin sendirian.