Descargar la aplicación
12.5% AksaAqilla / Chapter 1: Bab 1
AksaAqilla AksaAqilla original

AksaAqilla

Autor: Kenzi_23

© WebNovel

Capítulo 1: Bab 1

"Woy!" sapa Vira. Sontak keduanya yang sedang ngobrol pun menengok. "Eh, btw, gimana lanjutan cerita kemarin?" Vira mulai penasaran cerita yang kemarin tidak sempat mereka selesaikan.

"Itu loh, lu tau kan si Aksa and the geng?" Aqilla mencoba memulai pembicaraan. "Tau, kenapa emangnya?" Vina mulai bingung dengan Qilla.

Sebelum Aqilla bercerita, dia tertawa terlebih dahulu. Vina dan Vira hanya melihatnya bingung. "Ada apaan sih?" Vina bener-bener udah risih.

"Masa si Azada waktu lagi jailin si Reinal senjata makan tuan njir, hahahaha," Aqilla menceritakan nya sambil tertawa. Membuat yang mendengar bingung.

"Senjata makan tuan gimana?"

"Kan kemarin dia tuh ngasih kulit pisang di jalanan, niatnya mau buat si Reinal kepeleset,"

"Niat yang sangat bagus," jelas Vina. "Lanjut lanjut," "terus pas dia mau ngumpet ga sengaja lewat kulit pisangnya dan jatuh sendiri,"

Mendengar ucapan Aqilla membuat mereka tertawa lepas. Entah bagaimana pemikiran mereka tentang kejadian yang di ceritakan oleh Aqilla.

"Gokil banget sumpah," kata Vira sambil terus tertawa. Aqilla yang sempat berhenti tertawa karena melihat tawa Vira langsung terbahak lagi.

Tidak lama setelah Aqilla mulai tertawa lagi, Aqilla tersedak ludahnya sendiri yang mengundang tawa Vira kembali.

"Hahahaha, sumpah Qil, lu kesedak ludah lu sendiri. Hahahaha," Vira terus melanjutkan tawanya membuat Aqilla kesal.

"Diem lu!" setelah mengucapkan itu Aqilla ingin pergi tapi di tahan oleh Vina. "Ikut...," Aqilla pun mengangguk.

Aqilla dan Vina berjalan menuju kantin. Dan Vira masih tertawa di tempat nya membuat teman temannya bingung, karena Vira belum berhenti ketawa sejak tadi.

"Woy! Vira berhenti ketawanya!" teriak Aldo di telinga Vira. Hal itu membuat Vira kesal. "Noh liat! Temen lu pada ngilang," lalu Vira melihat di sekeliling nya dan benar semuanya telah ga ada. Termasuk kembarannya sendiri.

Vira mengutuk dirinya karena tertawa terlalu lama.

Disisi lain Aqilla dan Vina sedang mengobrol santai tentang acara acara penting sekolah.

Vira bingung harus mencari kemana, akhirnya dia memutuskan untuk pergi ke kantin sambil menghentakkan kakinya.

"Vir, sini bentar!" seru Dika.

Mau tidak mau Vira mencoba datang ke arah Dika. "Apaan?" tanya Vira. "lu ngapain sih jalan kaya lagi LKBBT," setelah mengucapkan itu Dika sontak tertawa keras.

"Au, sakit Vira ampun," Dika kesakitan karena di jambak oleh Vira.

"Makanya jangan cari masalah sama gue?!" "Iya iya, tapi lepasin dulu dong,"

Vira melepaskan jambakan di rambut Dika.

Vira melayangkan tatapan tajam ke arah Dika yang hanya membalasnya dengan cengiran saja.

Vira pun mulai melangkahkan kakinya ke kantin dengan tergesa-gesa. Dia langsung memesan es di ibu kantin, karena dia merasa panas memarahi Dika.

Tak sengaja matanya menangkap sosok dua wanita yang sedang tertawa. Siapa lagi jika bukan Vina dan Aqilla.

Vira pun menggebrak meja yang mereka duduki, dua wanita itu pun langsung melihat ke arah Vira yang sedang kesal.

"Kalian tuh lagi ngomongin apaan sih?! Kenapa gue di tinggal di kelas sendirian, ketawa kek orang gila?!"

Mereka berdua menatap Vira heran. "Makanya kalo ketawa jangan merem," ledek Aqilla membuat Vina ketawa. " Lah iya, kok baru sadar. Hahahaha,"

"Stop! Kalian tuh nyebelin banget sih!" Vira memasang mimik wajah ngambek. "Udah udah, ribut mulu kalian ini," lerai ibu kantin memberikan minuman pesanan Vira.

Vira hanya terkekeh mendengar ucapan ibu kantin dan tersenyum.

"Kenal sama artis yang lagi booming sekarang ga?" tanya Vina. Vira dan Aqilla pun menatap intens Vina. "Yang anak SMA itu maksud Lo?" tanya Vira dan Aqilla bersamaan. Vina pun hanya mengangguk.

"Emang kenapa sama artis itu?" Vira berbicara sambil mengaduk aduk minumannya. "Katanya sih, dia bakal pindah ke SMA kita."

Vira yang sedang minum pun tersedak begitu saja. "Minum tuh hati hati," kata seseorang yang pasti bukan salah satu dari mereka.

Vira pun membalikkan badannya sehingga membuat nya tersedak dua kali. Seriously? Dia ga salah liat kan?

'Kenapa ada sosok seperti dia yang Dateng tiba tiba?' Vira nge batin. Matanya melotot tak percaya.

Aqilla menabok bahu Vira. Vina menyikut perut Vira. Membuat Vira menengok ke arah teman temannya. Tatapan mata mereka mengisyaratkan 'jaga pandangan'

Membuat cengiran tercetak di muka Vira.

Aqilla pura pura melihat chat yang masuk. "Ges balik yu, katanya di kelas udah ada guru!" jelas Aqilla.

Vina pun mengangguk. "Vir, ikut ga?" melihat Vira yang masih terduduk menatap seorang pria yang datang tiba-tiba itu. Vina pun menyeret kerah baju Vira, membuat kaki Vira ke gesek kursi kantin.

"Sakit dodol?!" maki Vira. "Makanya mata di jaga?!" teriak Vina dan Aqilla bersamaan.

Membuat Vira memutarkan bola matanya jengah.

"Buruan!" teriak Aqilla yang sudah di ujung pintu kantin.

Dengan gerakan cepat mereka langsung pergi mengikuti Aqilla yang sudah dengan tergesa-gesa menuju ke kelas.

"Ah, maaf, ya. Kami pamit dulu, bye." ujar Vira dari pintu kantin. Laki-laki itu tersenyum ke arah Vira dan temannya yang sudah pergi ke kelas mereka.

'imut.' batin laki-laki itu.

Laki-laki itu memesan minuman dari bibi kantin, dan duduk di kantin sambil men-scroll sosial medianya.

'Sepertinya aku pernah melihat mereka, tapi dimana?'

*****

"Baiklah anak-anak, pelajaran cukup sampai di sini. Bapak harap ujian besok kalian mendapatkan nilai yang terbaik."

Setelah guru keluar, Aqilla dan kedua sahabatnya mulai mengerumpi seperti biasa.

"Dasar, anak cewek emang kaya gitu," cibir Azada yang di dengar oleh Vina.

"Ulang perkataan, lo!!"

"Ga ngomong apa apa, bos." Setelah itu Azada langsung lari menuju kantin sekolah.

"Nenek lampir, dasar."

"Bu!! Zad pesen minuman sama makanan seperti biasa!!" Teriak Azada kepada ibu kantin.

"Siap, den!" Bibi kantin segera memberikan makanan kepada Azada.

"Makasih, Bu! lop u, hehe." Bibi kantin tersenyum dan menjitak kepala Azada.

Azada memegang kepalanya yang terasa sedikit sakit saat ibu kantin menjitaknya. "Anak ganteng emang selalu dicari." batinnya.

Azada mulai memakan sambil menginstastori di Instagram miliknya, biasa sudah menjadi selebgram.

"Hai gais, jadi gue lagi di sekolah, nich. Gue lagi makan makanan yang biasa gue makan, kalo kalian sudah ngikutin gue dari lama pasti kalian tau dong. Oh iya, gue mau sedikit cerita sama kalian. Tadi, pas gue menerima makanan ini dari ibu kantin gue bilang i love you. Tau ga reaksinya? Gue di jitak gais. Lumayan kuat tenaganya, kepala gue sakit gais wkwk. Yaudah, kalian jangan lupa makan juga. Salam dari Zad. baibai."

Setelah membuat instastori, ia melahap makanan dengan cepat dan segera balik ke kelasnya.


next chapter
Load failed, please RETRY

Estado de energía semanal

Rank -- Ranking de Poder
Stone -- Piedra de Poder

Desbloqueo caps por lotes

Tabla de contenidos

Opciones de visualización

Fondo

Fuente

Tamaño

Gestión de comentarios de capítulos

Escribe una reseña Estado de lectura: C1
No se puede publicar. Por favor, inténtelo de nuevo
  • Calidad de escritura
  • Estabilidad de las actualizaciones
  • Desarrollo de la Historia
  • Diseño de Personajes
  • Antecedentes del mundo

La puntuación total 0.0

¡Reseña publicada con éxito! Leer más reseñas
Votar con Piedra de Poder
Rank NO.-- Clasificación PS
Stone -- Piedra de Poder
Denunciar contenido inapropiado
sugerencia de error

Reportar abuso

Comentarios de párrafo

Iniciar sesión