Aku sama sekali tidak percaya sama saya mengatakan hal itu sehingga aku hanya diam dan juga tidak ingin mengatakan hal lainnya lagi sekarang.
Hingga sekarang bahkan aku hanya diam dan menatap ember yang airnya bahkan sudah tenang dari tadi. Aku masih menatap mas Jaya Melani dan juga mama yang berada di hadapanku bahkan aku tidak melihat keberadaan papa di situ.
Aku kemudian segera ingin beralih permisi ke belakang atau mengambil kain untuk membersihkan tumpahan air yang membuat Melani terpeleset itu.
Tetapi tiba-tiba mas Jaya bangkit dari penduduknya dan kemudian ia menarik paksa tanganku dan rasanya sangat sakit aku bahkan tidak bisa melepaskannya begitu saja.
"Ikut saya!"
"Sakit mas…sakit…"