Kite saat ini sedang bingung, dan waspada jika saja apa yang dikatakan Neferpitou adalah jebakan.
Dia saat ini sedang berjalan menjauh dari istana Ratu chimera ant, sedang memikirkan sesuatu.
Kuharap Gon dan killua baik-baik saja, akan sulit jika aku tidak bisa menyakinkan mereka untuk kabur saat itu.
Saat itu, benar-benar berbahaya, sedikit salah langkah kami semua akan tewas ditempat, betapa mengerikannya para Chimera ant tersebut, aku harus segera melaporkan nya ke asosiasi hunter segera untuk tindakan pencegahan lanjutan.
"Hahh, Semoga keputusan ku benar dengan mengajarkan Nen pada monster itu, akan sekuat apa dia nanti, aku tidak bisa membayangkan nya."
Aku harus kembali ke rekan ku sekarang.
Setelah beberapa saat. Aku melihat ada lubang dimensi di balik tebing batu besar, dan muncul sosok besar yang membawa pipa rokok besar dengan kacamata hitam.
Disebelah nya ada seorang pria yang juga memakai kacamata, tapi hanya kacamata biasa, dia terlihat tenang dan waspada setiap saat.
Dan baru lah seorang kakek tua muncul dibelakang mereka, dia terlihat seperti pria tua yang rentan, tapi tidak ada Hunter manapun yang tidak mengenal nya.
Ketua asosiasi hunter, isaac netero.
"Oya, kau sudah kembali. Kau berhasil kabur rupanya, sungguh hebat."
Netero tampak tenang dan bercanda seperti biasa.
"Bukan kah itu berarti kita tidak dibutuhkan lagi ketua."
Morel menanggapi dengan lelucon yang sama.
"Berhenti lah morel, kau ingat tujuan kita berbeda, meski kite masih hidup sekalipun kita tetap harus melaksanakan tujuan kita. Maaf atas kekasaran ku kite, tapi itu benar."
Knov menjawab dengan gaya khas nya yang menyentuh kacamata nya.
Kite hanya mengangguk, dan menoleh ke arah netero, dia memiliki wajah yang serius dan tenang.
"Baiklah, bisakah kau memberikan beberapa informasi tambahan pada kami, ini akan semakin sulit kedepannya."
Morel berkata dengan biasa dan menghampiri kite.
"Iya, ada yang ingin kukatakan pada kalian."
Kite menjawab dengan tegas dan tenang.
---
"Colt, apakah kau merasakan itu.!"
"Ini adalah sesuatu yang manusia katakan aura, atau Nen, kita bisa melakukan nya juga, bukan kah itu berarti mereka sekarang tidak ada apa-apanya." Rammot terlihat bersemangat setelah mulai menguasai aura milik nya.
Rammot sebenarnya menguping perkataan kite saat mengajari pitou tentang Nen. Dan mulai terbiasa melakukan nya. Ten milik nya sudah bisa dia kuasai.
Colt pun sama mulai bisa menguasai aura milik nya, dia mengajarkan cara melepaskan aura pada semua chimera ant di istana, seperti yang dikatakan rammot saat itu.
"Hahahaha. Sekarang tidak ada yang bisa menghentikan ku untuk balas dendam pada kedua bocah itu. Hehe tunggu saja kalian."
Tentu saja rammot masih dendam dengan apa yang dilakukan Gon dan killua beberapa hari yang lalu.
Saat semua chimera ant sedang mempelajari cara mendapatkan aura.
Diruangan ratu.
"Kau akan menjadi Raja terkuat, untuk itu aku harus bisa memberikan mu makanan yang terbaik, aghh, ini tidak cukup, aku mau lagi."
Sang Ratu chimera ant sedang makan daging dengan ada kepompong di perut nya, yang mulai membentuk sesosok humanoid.
"Ratu."
Seseorang berbicara dan sang ratu pun menoleh ke arah suara tersebut, disana dia melihat gadis kucing yang terlihat semakin tinggi dan kuat.
Pelatihan Neferpitou bukan hanya pada Nen tapi juga kualitas tubuh nya, dia percaya Nen saja tidak cukup untuk membuat nya kuat, dia beberapa hari pelatihan Nen dia juga mulai melatih tubuh nya. Dengan memakan banyak chimera ant yang sudah membangkitkan aura mereka.
Walaupun saat ini dia bukan lagi manusia, tapi dia tetap tidak mau memakan manusia secara langsung, karena masih ada sedikit kemanusiaan didalam dirinya.
Saat ini Neferpitou terlihat seperti wanita ramping yang menawan dengan rambut putih yang aslinya berantakan. Mulai rapi dan lebih panjang.
Dia tidak lagi terlihat seperti chimera ant tapi gadis kucing yang cantik, dengan ekor yang terus bergoyang ke kiri dan ke kanan.
Dia memakai gaun putih kehitaman dengan kaos kaki hitam yang menawan.
Saat ini sedang berlutut dihadapan ratu chimera ant.
"Saya ingin mengajukan saran pada anda, mungkin ini akan membantu Raja lebih kuat nantinya."
"Benarkah, kalau begitu lakukan, ini perintah."
Dengan tersenyum pitou mendekati sang Ratu kemudian menatap kepompong Raja, dia merasakan aura yang dahsyat dari dalam kepompong itu.
Bagaikan ditusuk duri yang banyak, meski belum lahir tapi kehadiran sang Raja sudah membuat orang sekuat dirinya cukup tertekan.
Ini akan menjadi penentuan, Raja masih belum lahir, dan Ratu dalam keadaan lemah, apa selanjutnya, ah benar sekali.
"Ratu, menurut ku, anda bisa membuat pipa pengeluaran."
"Apa itu."
Sang ratu tidak tahu istilah banyak bahasa jadi dia tentu cukup terbelakang soal teknologi dan budaya luar, bahkan dia masih menggunakan telepati dan bukan suara.
"Lebih tepatnya, itu adalah suatu jalur yang bisa untuk mengeluarkan semua jenis kotoran yang ada pada Raja, jika anda membuat jalur itu, maka Raja akan semakin sempurna tanpa kotoran apapun."
Pitou menjawab dengan penuh keyakinan dan terlihat jujur serta semangat yang tinggi.
Sang ratu pun memikirkan nya, dia tidak tahu istilah pipa pengeluaran, tapi jika itu bisa membuat Raja nya semakin kuat, dia hanya bisa mengerti itu akan berguna untuk Raja kelak.
"Baiklah, aku akan membuat jalur, itu."
"Lebih baik itu memanjang, kemudian Ratu bisa membuat suatu wadah kecil, yang akan mengubah seluruh kotoran itu menjadi seukuran batu kecil, agar bisa di hilang kan dengan mudah."
"Itu ide bagus Neferpitou, baiklah akan kulakukan."
Setelah itu Neferpitou pun pergi kearah luar istana ratu, dia sedang memikirkan sesuatu sambil tersenyum lembut, aura nya yang semakin pekat dan padat bisa sampai terasa hingga beberapa ratus meter, itu bahkan dia belum menggunakan En.
Saat diluar pitou melihat ke atas, disana ada bulan yang indah, dan banyak bintang yang bergemilang.
Dia pun duduk dengan posisi kucing, seperti biasa dia menggunakan En milik nya untuk mengetahui situasi sekitar dan melatih En milik nya.
En milik nya awal nya tidak beraturan, tapi sekarang bisa dia kendalikan dan membentuk bentuk segi enam dengan bisa dia panjang kan salah satu sudut agar bisa lebih jauh.
"Ahh, aku hampir mengira ini adalah dunia kecil, aku terus didalam istana Ratu, aku belum menjelajahi banyak tempat di dunia ini, bahkan dunia ini hanya bagian kecil."
Mau bagaimana lagi, aku akan menunggu, mungkin sebulan, iya benar, tidak, seingat ku menurut seri asli nya, saat Neferpitou bertemu kelompok Gon, itu adalah sebulan sebelum kelahiran Raja.
Dan aku sudah menghabiskan hampir seminggu untuk berlatih Nen dengan kite, waktu ku terbatas, aku haru melanjutkan rencana ku, tapi besok lusa akan siap.
Disisi lain, ada tiga orang yang mengawasi dari jauh, salah satu dari mereka melihat dengan serius, dia adalah seorang pak tua yang cukup rentan dengan pengalaman yang banyak.
"Ini gawat, dia lebih kuat dari ku, En yang luar biasa."
"Anda bercanda kan pak tua, meski aura nya sangat mengerikan, kita tetap harus melakukan nya."
"Seperti yang dikatakan kite, dia semakin kuat dalam pengendalian Nen milik nya, saat itu dia bilang bisa merasakan aura En milik nya, padahal itu masih dua kilometer dari istana Ratu, betapa sekarang tampaknya dia terus berkembang."
"Dia memiliki bakat sejak lahir, dan kekuasaan atas Nen mungkin sudah Natural atau bahkan extreme, kita lanjutkan sesuai rencana awal."
Setelah dua hari.
"Akhirnya selesai, jalur yang mirip selang sudah ada di atas kepompong Raja, sekarang, memulai penyedotan kotoran."
Sementara ratu sedang mulai melakukan apa yang dikatakan pitou, pitou sendiri sedang bermain lemparan bola dengan cettu, dia yang melempar cettu yang membawa kembali bola itu, ngomong ngomong bola itu adalah tengkorak manusia.
"Ahh, meski terlihat membosankan ini cukup menyenangkan bagiku, apakah karena aku juga kucing?."
Saat ini Neferpitou sedang duduk di atas istana Ratu sambil melemparkan tengkorak manusia menjauh, cettu pun bergerak mengambil bola yang dia lempar, meski kadang itu akan sangat jauh.
Ini mulai membosankan, sudah dua hari aku melakukan ini, dan tampak nya aku akan mulai gampang bosan, di kehidupan ku dulu hampir semua orang gampang bosan, bahkan setelah apa yang mereka lakukan seharian, mereka akan tetap mudah bosan.
Yah dulu aku belum sempat merasakan perasaan bermain, dulu aku selalu menemani ketua, hah jika dipikirkan lagi, kehidupan ku dulu cukup suram.
"Nyonya Neferpitou pitou, ini bola nya."
Cettu nampak nya mulai terbiasa akan aura milik ku, padahal yang lain sudah ketakutan mendekati ku, apalagi berbicara padaku, dia punya potensi.
Kalau tidak salah di seri dia punya kekuatan untuk memindah kan lawan nya ke area milik nya, dan mereka harus menyentuh nya agar bisa keluar sebelum waktu habis.
Aku lupa, apa nama teknik nya, ehmm, aku sedikit lupa.
Tapi dia cukup punya potensi, begitu pula zazan dan leol, didalam seri, mereka cukup menyulitkan banyak karakter utama, karena mereka juga bisa menggunakan Nen.
Ahh, aku lupa, tampak nya mereka bertiga sudah melakukan aksi mereka, meskipun itu lebih lambat dari pada di seri asli nya, tapi mereka tetap melakukan nya, operasi petak umpet mereka.
Hehe, Nen yang bagus, knov bisa memindahkan dirinya atau orang lain ke dimensi dua puluh satu apartemen milik nya, iya mungkin itu, aku agak lupa nama teknik milik nya.
Karena itu termasuk tipe genka atau sousa, mungkin aku bisa melakukan itu juga, tidak, mungkin gugenka dan hoshutsu, aku lupa lagi, aghhhh..
Aku mulai mudah lupa sesuatu, apakah pada akhirnya aku akan lupa bahwa aku memiliki kehidupan sebelumnya, bisa jadi, ini berbahaya, mental ku semakin rusak.
Dulu aku meski sudah biasa melihat mayat, tapi aku tidak akan dengan mudah membunuh orang lain seperti serangga, tapi sekarang, bahkan bola yang ku gunakan untuk bermain, berasal dari tengkorak manusia, sungguh tidak manusiawi.
Yah aku sudah bukan manusia lagi, jadi mau bagaimana lagi ya kan.
Baiklah, sudah cukup berpikir nya untuk hari ini, sekarang apa yang harus ku lakukan Hari ini, sang Ratu sedang melakukan penyedotan kotoran.
Aku tidak bisa mengganggu nya, agar itu berjalan dengan baik.
Atau haruskah aku menghampiri ketiga orang itu, tapi nanti aku akan kesulitan nanti nya, baiklah, lebih baik menunggu.
Aku harus tetap waspada, bagaimana pun juga ini adalah dunia yang dikuasainya oleh makhluk yang bisa mengendalikan aura, semakin kuat aura atau Nen milik mu semakin kau aman di dunia ini.
Benar-benar dunia yang berbahaya, aku harus lebih kuat lagi, masih banyak karakter kuat diluar sana yang bisa membunuh ku dalam sekejap, bahkan itu belum dark kontinent.
Disana adalah neraka sebenarnya, sungguh sangat mengerikan.
Ahh aku tahu yang akan kulakukan saat ini, mungkin aku harus berlatih Nen saja, iya kenapa aku tidak memikirkan nya, menyebalkan, ini tidak baik.
Aku harus mengatasi sifat ku ini, jika ini orang lain mungkin akan diabaikan, tapi tidak dengan ku, kelemahan adalah dosa, dan itu adalah termasuk dosa awal yang ada sejak kehidupan diciptakan, dulu aku memang lemah dan hanya mengandalkan kepintaran dan pengalaman ku saja, tapi sekarang aku punya kekuatan ini dan juga yang paling penting Nen.
Aku harus lebih kuat, untuk bisa hidup aman didunia ini, semua ada untuk satu tujuan, aman benar, di kehidupan ku dulu, aku selalu menghadapi bahaya dan pada akhirnya mati dibuang oleh orang kepercayaan ku sendiri.
Tapi sekarang aku akan membuat diri ku sendiri aman, bahkan jika dengan cara apapun.
Sambil berdiri pitou pun kembali kedalam istana Ratu, pertama, aku akan melatih Ko milik ku agar semakin kuat, jujur saja kemampuan menyerang ku cukup rendah.
Walaupun pertahanan ku juga rendah, tapi pertahanan terbaik adalah menyerang, itulah yang dikatakan banyak jenius strategi di berbagai dunia.
"Baiklah, yang pertama adalah Ko."
Sementara Neferpitou akan berlatih lagi, sang Ratu masih fokus menyedot kotoran didalam tubuh Raja, dia bekerja keras agar Raja milik nya bisa tumbuh dengan lebih baik dan menjadi lebih kuat dari siapapun.
Karena dia tahu, Raja nya memiliki potensi menguasai dunia dan isi nya.
Dia terus makan dan menyedot kotoran tubuh Raja, dia hampir tidak istirahat sama sekali, bahkan tidak istirahat selama dua hari ini, dia bekerja keras demi Raja nya.
"Sedikit lagi, sedikit lagi kamu akan semakin kuat, Raja ku."