```
"Uang harus diusahakan," Yang Ruxin sedikit mengangkat alisnya. "Sekarang kita bisa membuat keputusan sendiri, kamu harus ikut kakakmu dan mencari uang bersama, ya?"
Beberapa orang mengangguk dengan semangat.
"Tak usah bicara tentang mencari uang dulu," Erni menarik napas dalam. "Kakak, meski kita sekarang punya beberapa biji-bijian, kita belum menggilingnya menjadi tepung, dan kita tidak punya sayur, belum lagi minyak masak, garam, kecap, cuka, atau bahkan kayu bakar. Bagaimana dengan makan malam nanti?" Ini memang masalah mendesak.
"Tunggu di sini." Yang Ruxin hendak mengambil sesuatu dari ruangnya tapi tidak bisa melakukannya di depan saudara-saudaranya karena takut menakutkan mereka. "Saya akan keluar sebentar…"
"Mau kemana kamu?" Sanni menarik lengannya.
"Untuk mengambil sesuatu untuk dimakan," Yang Ruxin mengangkat tangan. "Tunggu saja."
Namun, sebelum dia sempat sampai ke gerbang, sudah ada yang datang.