Yang Ruxin tidak peduli dengan wanita tua sombong itu dan dengan tenang membiarkan Li Jiaya masuk ke dalam kamar.
"Bibi Hui, bukankah ayahku sudah menyuruhmu untuk tetap di tempat tidur?" alis Li Jiaya mengerut saat dia masuk dan melihat Xun Hui duduk di tempat tidur. "Kamu memiliki terlalu banyak luka, dan bergerak terlalu banyak bisa menyebabkan mereka kembali terbuka. Bukan hanya kamu yang akan menderita, tapi itu juga akan merusak reputasi ayahku, bukan?"
Wajah Xun Hui seketika menjadi gambaran malu.
Yang Ruxin tidak bisa menahan diri untuk terkekeh. Gadis ini benar-benar terus terang, mengucapkan apa yang ada dalam pikirannya tanpa ragu-ragu. Meskipun terkadang hal ini bisa membuat orang lain merasa canggung, itu lebih menenangkan daripada mereka yang tidak pasti atau menyembunyikan sesuatu.
"Berbaringlah cepat, saya akan mengganti perbanmu," perintah Li Jiaya, tidak memperdulikan ekspresi Xun Hui.
Xun Hui bergegas berbaring.