Biham menatapnya dengan intens. Bibirnya sedikit bergerak lalu napas penuh amarah terhembus dari bibirnya. Kinshra adalah peri yang sangat cantik dan berdiri di depannya sendirian di kamar tidur, ia bisa melihat pipinya yang pucat memerah yang terpantul dalam api perapian. Ia mengutuk dirinya sendiri untuk kesekian kalinya karena menolaknya di bawah pengaruh sihir gelap Menkar. Kalau saja ia tahu tentang itu, ia akan membunuh Menkar saat itu juga dan mungkin juga Sirrah. Mungkin ia akan membunuh Sirrah terlebih dahulu dan kemudian beberapa lagi.
Ia memiringkan kepalanya saat menatapnya. "Apa itu, Raja Biham?" ia mengulangi pertanyaannya sambil menarik kepang rambutnya ke bahu dan bermain dengannya. Kemudian ia berpaling untuk pergi ke ujung lain kamar tidur dan berdiri di dekat jendela yang tirainya berkibar lembut oleh angin.