Eltanin merasa… linglung.
Helai-helai abu-abu terangkat dari buku dan melilit pergelangan tangan Tania. Dia memandang mereka seolah mereka memanggilnya. Mereka mendesis saat merayap di kulitnya, mencoba melata seperti ular. Rintik-rintik kecil lepas dan menyentuh kulit lengan bawahnya. Seharusnya dia merasa jijik, tapi dia merasa… terpesona. Dia ingin menyatu dengan mereka. Sihir itu sangat kuat.
"Eltanin, tinggalkan dia!" teriak Rolfe, berharap bisa memecah transenya. Tetapi Eltanin hanya mempererat genggamannya pada Tania.
Tania juga linglung. Dia ingin menyerap sihir Yunabi. Daya tariknya, panggilan kepadanya, mustahil untuk diabaikan. Napasnya menjadi tersengal-sengal saat dia menutup mata dan terjatuh di dada Eltanin. Dia ingin menyatu dengan sihir yang ingin mengklaimnya sebagai miliknya.