Li Zecheng kembali ke apartemen sewaannya dengan perasaan tertekan. Begitu dia membuka pintu, dia mencium aroma darah.
Li Zecheng memiliki firasat buruk dan berteriak dengan panik, "Ibu."
Kemudian, dia terhuyung ke kamar tidur Nyonya Ketiga dan melihatnya terbaring di atas tempat tidur. Ada luka yang mengerikan di pergelangan tangannya yang sedang berdarah.
"Ibu, apa yang sedang Ibu lakukan?" teriak Li Zecheng dengan gila.
Nyonya Ketiga melihat ke arah Li Zecheng dengan ekspresi sekarat dan berkata dengan kesakitan, "Zecheng, Ibu minta maaf. Ibu tidak ingin menyeretmu ke bawah lagi."
Mata Li Zecheng memerah saat berteriak, "Ibu sudah menyeret saya ke bawah. Ibu membuat saya kehilangan istri saya, membuat saya kehilangan ayah saya, dan membuat saya menjadi seorang yang kesepian. Apa gunanya minta maaf sekarang?"