Lu Mo menatap Huo Xiaoran tak percaya. "Senior, kamu benar-benar membantu mereka menindas saya?"
Huo Xiaoran berkata, "Apakah kamu ingin saya ingatkan lagi bahwa saya memberikan rumah ini kepada Qiao An? Apakah kamu tidak mengerti bahasa manusia atau kamu pikir kata-kata saya tidak mengintimidasi?"
Suaranya sangat dingin hingga menakutkan. Hati Lu Mo bergetar karena takut. Ia segera menundukkan kepalanya dan mengakui kesalahannya. "Senior, saya tahu saya salah, tapi…"
Merasa dirugikan, ia membela diri. "Qiao An yang mengundang saya masuk. Dan dia terus memprovokasi saya dengan kata-kata. Itulah mengapa saya berdebat dengan mereka."
Huo Xiaoran melirik Qiao An. Qiao An menegakkan kepala dengan sombong seolah berkata, "Saya sengaja memprovokasi kamu. Kalau kamu berani, lepaskan saya!"
Huo Xiaoran diam sejenak sebelum berkata kepada Lu Mo, "Ayo kita pergi. Saya akan mengantar kamu."