"Terima kasih, Suster Rao Rao, tapi saya masih merasa sangat bersalah padamu. Izinkan saya mentraktir kamu makan. Jika tidak, saya tidak akan bisa tenang." He Di mengirimkan pesan suara lagi.
Mo Rao memijat masker di wajahnya dengan ragu-ragu. Apakah dia mentraktirnya makan untuk meminta maaf?
Apakah He Di terlalu berhati-hati?
Mo Rao hendak menolak ketika He Di mengirimkan pesan suara lagi. "Suster Rao Rao, saya tahu saya tidak layak mentraktir Anda. Saya hanya ingin berterima kasih. Saya sudah bekerja keras sendirian di industri hiburan dan tidak ada orang lain yang memperlakukan saya sebaik Anda, jadi saya memperlakukan Anda seperti seorang saudara perempuan."
Kata-kata ini membuat hati Mo Rao luluh. Jadi, He Di memandangnya sebagai saudara perempuannya.