Namun, saat itu, Fu Ying tidak menyadari bahwa dia telah jatuh cinta kepada Mo Rao.
Dia mengira bahwa dia mencintai Qu Ru, jadi dia mengatakan itu ketika Qu Ru kembali.
Baru kemudian dia menyadari bahwa dia telah jatuh cinta secara mendalam kepada Mo Rao. Bagaimana dia bisa tega menyakiti anak-anak mereka?
Sungguh lelucon!
Air mata Mo Rao tidak pernah berhenti. Dia menatap Fu Ying dengan mata berkaca-kaca. "Fu Ying, aku sudah mencintaimu selama ini dan menemani kamu selama ini. Meskipun aku tidak berprestasi apa-apa, aku sudah berusaha sebaik mungkin. Lepaskan aku. Aku tidak mencintaimu lagi. Jangan siksa kita berdua lagi."
Dia tidak mencintainya lagi, dan dia tidak berani mencintainya lagi.
Dia bisa mengabaikan hal-hal sebelumnya, tapi kali ini, anak-anak mereka telah dibunuh.
Fu Ying benar-benar ingin membiarkan Qu Ru lepas setelah perbuatan yang begitu keji itu?
Dalam hatinya, Qu Ru adalah yang terpenting, lebih penting dari darah dagingnya sendiri.