Setelah issei terlempar dengan kuat dia akhirnya bisa bangun dan melihat siapa yang melemparkannya dengan kuat apalagi dengan issei yang sudah menggunakan skill peningkatan fisik.
Setelah melihat wajah yang melemparkannya matanya melebar dan terkejut.
"LEON VON ARKHEIM!!!"
Teriaknya yang membuat leon berhenti memikirkan bahan makanan.
Melihat ke arah issei dan berjalan perlahan ke arah nya.
"Halo, junior issei seperti nya sedang melakukan sesuatu yang menarik?." Ucap nya dengan nada sopan dan ramah.
"Apa yang kau lakukan?!! Dasar bajingan putih!!". Teriaknya dengan nada marah.
"Oh, tidak memanggilku senior leon?." Ucap leon dengan wajah terkejut.
Berhenti berjalan dan menatap ke arah issei dengan tatapan tenang.
Issei yang mendengarkan senioritas marah apalagi sudah mengganggu rencana nya.
"Apa kau sedang melakukan penyelamatan kecantikan atau sekutu nya?!."
Leon yang mendengarkan teriakan issei merasa lelah dan ingin mengakhiri dengan cepat.
"Cukup ngobrol nya, dan ayo kita akhiri aku lelah." Ucap leon wajah tersenyum nya sudah menghilang dan di ganti dengan wajah tenang tapi capek.
"Hah... bertarung dengan manusia biasa?."ucap leon dengan wajah mengejeknya dan senyum sinis.
"Terserah, tahan lah serangan ku."
Mengatakan itu leon udara di sekitar kanan leon ada sebuah riak berwarna emas bukan hanya itu ada juga energi yang besar dan muncul nya sebuah pedang perak bergaya timur.
Pedang nya sangat indah dan memancarkan energi suci, gagang nya bewarna hitam tapi ada garis merah nya dan sebuah gantungan seperti rambut bewarna hitam.
Ke empat gadis melebarkan matanya saat melihat pedang itu.
Pedang nya memancarkan energi suci yang sangat besar lebih besar dari 13 longinus yang di buat oleh Tuhan dalam alkitab.
Walaupun raynare belum pernah bertemu dengan Tuhan dalam alkitab, tapi dia pernah bertemu makhluk kuat yang memancarkan energi suci yang sangat besar.
Dia dalah Azazel pemimpin Malaikat jatuh.
Rias dan akeno Serta Grayfia merasakan energi suci yang sangat kuat dari pedang leon tapi mereka bingung karena sepertinya energi suci nya tidak mempengaruhinya tidak seperti energi suci milik malaikat atau malaikat jatuh yang bisa membuat mata mereka perih.
Ekspresi issei menjadi serius.
Mungkin dia meremehkan bajingan putih itu.
"Partner lebih baik gunakan balance breaker." Desak draig karena dia merasakan bahaya dari manusia itu.
"Tidak, itu tidak mung-." Sebelumnya issei menyelesaikan perkataannya draig menyela.
"Partner dengarkan."
Sebenernya issei juga merasakan bahaya dari leon tapi bukankah memalukan menggunakan Balance Breaker.
Bukankah itu menampar harga dirinya? Tapi dia tidak pilihan lain lebih baik dengarkan perkataan Draig.
"Balance Breaker!!."
Ke empat gadis itu terkejut melihat issei mengunakan balance breaker, bukan nya mereka terkejut dengan issei yang pengguna secred gear, mereka terkejut karena ada yang bisa menggunakan balance breaker, sangat jarang di temukan yang bisa menggunakan balance breaker.
Angin di sekitar sangat kencang dan aura milik issei sangat besar hingga ke 3 gadis itu seperti akan terbang, tapi untung nya energi suci milik leon menjadi lebih besar untuk melindungi gadis yang akan terbawa angin, tidak itu bahkan lebih besar dari milik issei.
Rias sebenernya sangat ingin merekrut issei ke dalam kelompoknya tapi, dia juga takut terhadap nya yang akan menghamili nya.
"Jika saja dia..."
"Tenang lah Rias, lihat leon sepertinya belum menggunakan semua kekuatannya."
"Kamu benar, maaf."
Akeno hanya menganggukan kepala nya atas jawaban Rias.
Wajah leon sangat tenang, aura milik issei memang besar tapi itu tidak cukup untuk mengeluarkan semua kekuatannya, musuh-musuh nya bahkan mempunyai aura yang sangat besar.
Saat issei sudah beralih ke mode balance breaker, pedang leon di angkat ke atas menggunakan satu tangan.
Energi suci mulai membentuk pedang besar yang mirip seperti pedang leon di tangannya, dan di atas langit, setelah itu leon menurunkan pedang nya menggunakan satu tangan ke arah issei.
Energi pedang itu turun dengan garis lurus dan bertabrakan dengan tubuh issei, issei tidak bisa menahan pedang itu.
*BOM!!
"Draig tingkatkan pertahanan sampai maksimal!!." Teriak issei dengan panik.
"Serahkan padaku."
Walaupun sudah pertahanan sudah sampe maksimal issei tetep tidak bisa menahan pedang hingga armor merah nya retak.
{Kenapa?! Padahal pertahanan sudah di tingkatkan sampe maksimal tetapi kenapa pedang nya tetap bisa membuat armor ku retak?!!!.}
Dia ingin berteriak kepada leon tetapi mulut nya tidak bisa di buka karena menahan pedang ini, jadi dia hanya bisa marah di dalam hati nya.
Setelah itu pedang leon membuat armor issei hancur berkeping-keping dan energi pedang leon mengenai issei.
*BOM!!!
Tubuh issei pingsan di tempat dengan darah berceceran di sekujur tubuh nya, untung nya tubuh nya tidak terbelah dua karena leon menahan diri, jika tidak mungkin kota ini juga bakal hancur berkeping-keping.
Walaupun kotanya tidak hancur tetapi jejak pedang leon terlihat jelas di tanah dan tempat sekitarnya berantakan parah, gedung-gedungnya juga retak di sana-sini.
Raynare yang di belakang leon terkejut denga pemandangan di sekitarnya.
Dia sangat melihat ke arah pedang yang di genggam leon, tetapi dia menahan diri untuk tidak menatapnya karena takut terhadap leon.
Tapi dia sangat menginginkannya!
Kenapa? Kenapa dunia sangat tidak adil?
Berdiri dan mengucapkan terima kasih kepada leon yang berdiri di depan nya, leon saat ini sedang menatap tubuh issei.
"Namamu Leon Von Arkheim kan? Terima kasih sudah menyelematkanku."
Leon yang mendengarkan ini berbalik dan menatap raynare dengan tatap aneh.
Gadis ini narsis!
Dia ingin berteriak seperti itu tetapi dia menahan diri.
"Kamu tadi lihat kan, aku di tindas dan dia menatapku degang bejat."
Ucap nya dengan ekspresi menyedihkan, yang membuat seseorang ingin memeluknya.
Leon yang melihat ini bingung harus jawab apa.
Dia sangat ingin berteriak JANGAN NARSIS tetapi dia adalah karakter yang di ciptakan oleh penulis untuk menjadi jahat jadi dia hanya menganggukan kepalanya.
Saat dia hendak membuka mulut seorang gadis berambut merah berteriak di semak-semak.
"Leon jangan terpengaruh dia hanya menginginkan kekuatan mu!!."
"Benar leon-kun, hati-hati!."
Berlari ke arah leon dan melindungi dari belakang.
"Raynare menyerah atau aku akan membunuhmu!."
Raynare yang melihat gadis berambut merah itu menggertakan gigi.
Dia tentu saja tahu siapa Rias Gremory dia adalah pewaris keluarga Gremory dan pengawas kota kuoh.
Saat itu suara leon terdengar di kepala kedua gadis itu, kedua gadis itu tersenyum tipis dengan bangga.
[Wow~Rias dan akeno mengatakan sesuatu yang sangat keren, tapi kalian akhirnya keluar ya dan kenapa gadis itu tidak keluar?.]
Mendengarkan kaliamat yang sepertinya leon sudah tau dia mengikutinya, sebenernya agak memalukan tetapi mendengar kalimat terakhir membuat nya bingung oleh kedua gadis itu.
Gadis Siapa?
Apakah ada yang mengikuti leon selain mereka berdua?.
Gadis yang di maksud leon tentu saja Grayfia yang sedang bersembunyi di atas pohon, tetapi dia buru-buru menggunakan teleport nya untuk kembali ke dunia bawah.
Kembali ke dunia bawah dengan wajah memerah, tentu saja dia malu itu seperti dia menguntit.
Tentu saja leon tau dia menguntit nya selama beberapa hari tetapi dia mengabaikan nya karena tidak ada niat jahat.
Menggunakan salah satu mantra nya untuk membuat dirinya dari udara dan pergi ke supermarket karena kuroka seperti nya sudah lapar.
Ketiga gadis itu tidak tahu leon sudah pergi, saat rias pun bertanya.
"Leon apa kamu baik-baik saja?."
"..." Leon.
Melihat ke belakang karena leon tidak menjawab pertanyaan dan menyentuh nya, tubuh nya meledak seperti balon dengan bunyi.
*Pop
"Eh?."
Ke tiga gadis memandang ke arah tubuh leon yang meledak dengan seruan bareng.
Tubuh leon yang meledak meninggalkan cacatan yang turun ke tanah dengan tulisan.
"Kalian lanjutkan saja aku harus pergi ke supermarket."
Ke tiga gadis itu bingung, karena leon sepertinya sudah meninggalkan tempat.