Pada saat ini, Lu Ming berada dalam keadaan yang sangat buruk. Ia merasakan sakit yang amat sangat di seluruh tubuh dan migrain yang membelah kepala. Rasanya seolah-olah jiwanya akan hancur berkeping-keping. Pandangannya menjadi gelap dan ia tampaknya akan pingsan setiap saat.
"Tahan, tahan!" Lu Ming berteriak dalam hatinya.
"Orang gila, tidakkah kau ingin tahu siapa yang membunuhku? Itu adalah Kaisar Bela Diri terkenal di depanmu, Grandmaster-mu."
Guru Agung Sembilan Matahari berkata sambil menatap Yan kuangtu.
Katanya seperti Petir Ilahi dari Sembilan Langit dan badai yang tak berujung yang menyapu wilayah tersebut.
Tak terhitung banyaknya orang membulatkan mata mereka dan menatap Dewa Agung Sembilan Matahari dengan keterkejutan. Mereka kemudian memandang Kaisar Bela Diri Di Yi dengan ketidakpercayaan.
Dewa Agung Sembilan Matahari telah dibunuh oleh Kaisar Bela Diri Di Yi, dan hanya semburat jiwa yang tersisa.