Descargar la aplicación
42.85% Terpaksa menikah dengan om-om / Chapter 9: Part 8

Capítulo 9: Part 8

Waalaikumsalam Warahmatullahi Wabarakatuh," jawab semua siswa-siswi di depannya.

Setelah itu kevin mengembalikan microphone kepada kepala sekolah yang di sampingnya.

"Terima kasih ya dek, sudah datang di sekolah ini dan sudah mengajarkan kepada mereka semua tentang menjadi pengusaha sukses di usia muda," ucap kepala sekolah sambil bersalaman dengannya.

"Iya pak sama-sama, saya juga terima kasih banyak ke bapak sudah mengundang dan menyambut saya dengan baik," ujar kevin sambil tersenyum tipis ke kepala sekolah di depannya.

"Azka, nak, antarkan kakak ini ke tempat parkiran," kepala sekolah itupun memanggil dan menyuruh salah satu siswa yang di sampingnya yaitu ketua osis di sekolah tersebut.

"Iya pak, silakan kak," ucap azka sambil mempersilakan kevin berjalan duluan ke tempat parkiran sekolah.

"Terima kasih." balas kevin sambil tersenyum tipis ke azka.

Lalu mereka berdua pun berjalan ke tempat parkiran sekolah. disaat kevin sudah berjalan ke tempat parkiran sekolah, para murid-murid cewek melihat kevin yang sudah berjalan ke tempat parkiran sekolah, mereka semua pun berlari ke tempat parkiran sekolah untuk menghampiri kevin yang mau pergi meninggalkan sekolahnya.

"Ayo guys kita ke kakak itu yok minta foto." ucap salah satu murid cewek mengajak teman-temannya untuk minta foto kepada kevin.

Mereka semua berlari menghampiri kevin karena mereka semua mau minta foto kepadanya, Sementara itu semua murid cowok hanya diam saja dan heran melihat mereka semua pada berlari menghampiri kevin kemudian semua murid cowok berdiri dan berjalan ke kelas masing-masing.

Tertinggal hanya khayra dan selvi yang masih berdiri di lapangan sekolah. melihat para murid-murid cewek pada menghampiri kevin, selvi juga mau menghampiri kevin lalu ia mengajak khayra ke tempat parkiran.

"Ayo khayra kita ke tempat parkiran."

Tidak tahu apa tujuan selvi mengajaknya ke tempat parkiran lalu khayra bertanya. "Mau ngapain sih vi ke tempat parkiran?"

Selvi tidak menjawab pertanyaan khayra, ia langsung menarik tangan khayra berjalan ke tempat parkiran. Disisi lain para murid-murid cewek sudah sampai di tempat parkiran dan mereka semua langsung berlari menghampiri kevin.

"Kak tungguuu" teriak semua murid cewek pada berlari menghampiri kevin yang sedikit lagi mau masuk mobil nya.

"Astaga, banyak banget murid-murid cewek menghampiri tuan. bagaimana ini tuan?" tanya bodyguardnya dengan raut wajah panik melihat semua murid cewek pada berlari menghampiri tuannya.

Kevin pun tersenyum tipis dan ia berkata, "Nggak apa-apa vino, Jangan panik."

"Kak minta foto." ucap semua murid cewek yang telah berada di depannya.

"Iya sudah sini." kevin pun mengangguk dan menyuruh semua murid cewek lebih mendekatnya.

Semua murid cewek pun pada berdesak-desakan berebut minta foto kepadanya.

"Sabar adik-adik jangan pada berebut." teriak bodyguardnya yang di belakang kevin.

Akhirnya khayra dan selvi sudah sampai di tempat parkiran.

"Selvi, kita mau ngapain kesini?" tanya khayra yang sangat bingung dengan temannya itu bahwa temannya itu mengajaknya ke tempat parkiran yang sudah penuh dengan murid-murid cewek.

"Aku mau minta foto ke kakak ganteng itu temani aku ya khayra." jawab selvi dengan tersenyum. ternyata temanya itu mengajaknya ke tempat parkiran mau minta foto kepada kakak itu.

"Kamu aja lah vi, aku mau ke kelas," ujar khayra yang tidak mau menemani temannya itu. lebih baik ia di dalam kelas daripada minta-minta foto.

"Pliss khayra temani aku ya minta foto ke kakak itu aku nggak berani kalau sendirian." selvi memohon-mohon kepada khayra agar khayra mau menemaninya.

Khayra tidak tega juga melihat temannya itu yang sudah memohon kepadanya dengan terpaksa khayra pun mau menemani temannya itu, "Iya sudah aku temani."

"Terima kasih ya bestie, Ayo kita ke situ yok," ucap selvi sambil memegang tangan khayra.

Suasana di tempat parkiran tersebut masih penuh dengan murid-murid cewek pada ribut dan berebut minta foto kepada kevin. bodyguardnya hanya melihat dan memantau tuannya yang masih sibuk menanggapi murid-murid cewek pada ribut dan berebut minta foto kepada tuannya.

"Selvi, bagaimana kita minta foto ke kakak itu ini aja masih ramai vi?" tanya khayra yang sudah pusing melihat begitu banyaknya murid-murid cewek pada lalu-lalang melewatinya.

Lagi dan lagi selvi tidak menjawab pertanyaan khayra ia langsung menarik tangan khayra berjalan paling depan untuk menemui kevin, ia tidak memperdulikan murid-murid cewek yang pada berdesakan di depannya dan akhirnya mereka berdua berhenti tepat di depan kevin dengan jarak hanya dua langkah saja. mata kevin langsung melihat ke arah mereka berdua yang ada di depannya dan matanya hanya tertuju ke khayra saja, mata kevin dan mata khayra saling bertatapan.

"Cantik..." batin kevin.

Khayra menyadari bahwa pria di depannya menatap diri nya dari atas sampai bawah, dengan cepat ia langsung menundukkan kepalanya ke bawah ia tidak mau melihat pria yang bukan mahramnya.

"Selvi kita ke kelas yok." tangan khayra menarik-narik tangan temannya yang masih berdiam diri melihat kevin.

"Siapa anak ini kenapa wajahnya sangat cantik bagaikan mutiara yang bersinar." ucap kevin di dalam hati.

Khayra mulai risih dan takut melihat pria di depannya yang terus-menerus menatapnya dari atas sampai bawah dan ia langsung mengarahkan badannya ke belakang untuk pergi dari hadapannya, baru saja ia mau menggerakan badannya ke belakang tiba-tiba khayra merasakan ada tangan kekar memegang tangannya dengan sangat kuat.

"Mau Kemana"

Kalimat itu keluar dari mulut kevin, ia langsung menarik tangan khayra ke hadapannya dan mata mereka berdua saling bertatapan, jarak mereka berdua juga sangatlah dekat hanya satu langkah saja. Khayra merasakan bahwa tangannya sangat sakit karena kevin memegang tangannya dengan sangat kuat.

Cukup lama mereka berdua saling bertatapan, khayra pun tidak kuat lagi menahan sakit bahwa tangannya dipegang oleh kevin.

"Ah, Tolong lepaskan tangan saya," khayra memohon kepada kevin agar bisa dilepaskan dari genggamannya yang begitu kuat.

Selvi mengetahui bahwa temannya lagi kesakitan karena tangannya di genggam sangatlah kuat oleh kevin.

"Kak, Tolong lepaskan tangan teman saya," selvi pun membantu khayra agar bisa lepas dari genggaman kevin.

Semua murid cewek terdiam dan bingung melihat mereka bertiga pada tarik-menarik tangan dan termasuk bodyguardnya yang dari tadi melihat dan memantau tuannya di belakang juga ikut bingung melihat tuannya tiba-tiba memegang tangan salah satu murid cewek dan ia langsung berjalan menghampiri tuannya.

"Ada Apa Tuan?" tanya bodyguardnya yang juga ikut membantu melepaskan tangan khayra dari genggaman tuannya.

Tak lama kemudian...

Akhirnya genggaman kevin terlepas juga, khayra pun langsung menarik tangannya lalu ia pergi meninggalkan tempat parkiran tersebut dan ia langsung menuju ke kelasnya. ia masih syok dengan kejadian tadi, tidak tahu kenapa jantungnya masih berdetak dengan kencang.


Load failed, please RETRY

Estado de energía semanal

Rank -- Ranking de Poder
Stone -- Piedra de Poder

Desbloqueo caps por lotes

Tabla de contenidos

Opciones de visualización

Fondo

Fuente

Tamaño

Gestión de comentarios de capítulos

Escribe una reseña Estado de lectura: C9
No se puede publicar. Por favor, inténtelo de nuevo
  • Calidad de escritura
  • Estabilidad de las actualizaciones
  • Desarrollo de la Historia
  • Diseño de Personajes
  • Antecedentes del mundo

La puntuación total 0.0

¡Reseña publicada con éxito! Leer más reseñas
Votar con Piedra de Poder
Rank NO.-- Clasificación PS
Stone -- Piedra de Poder
Denunciar contenido inapropiado
sugerencia de error

Reportar abuso

Comentarios de párrafo

Iniciar sesión