Descargar la aplicación
50% Ultraman: Rise of Mephisto / Chapter 1: Bab 01 - Benang Takdir
Ultraman: Rise of Mephisto Ultraman: Rise of Mephisto original

Ultraman: Rise of Mephisto

Autor: MightySwan

© WebNovel

Capítulo 1: Bab 01 - Benang Takdir

Dibangku rumah sakit, seorang pria dengan pakaian pasien menatap langit malam dengan tenang sambil bersender di bangkunya.

Wajahnya terlihat tenang, namun dalam hatinya, semua emosi nya bergejolak hebat.

'Sial, kenapa hidupku sial seperti ini!'

Dia mengepalkan tangannya, dan menggertakkan giginya. Dia menyalahkan keputusannya yang membuat hidupnga hancur.

Cinta, keluarga, dan harta hilang dalam sekejap. Kerja keras yang sudah dia bangun bertahun-tahun hancur dalam semalam.

"Sial!!!"

*Brak!!

Dia memukul kursi dengan tangannya dan menangis. Ingatan tentang penderitaannya yang sekejap tapi membekas didalam hatinya.

Saat itu, dia tak bisa melakukan apapun.

Anak-anak itu, mereka semua mati didepannya! Setiap malam dia terus memimpikan anak-anak itu karena rasa bersalahnya.

"Sial, sial, sial!!"

Air tangis pecah,dia pun duduk meringkuk sambil memeluk kedua kakinya.

Jika bisa.....Jika aku bisa, berikan aku kekuatan!!

*Bang!!!

Ledakan besar membuatnya terkejut dan takut, dia berdiri sekejap dan berlari ke dalam rumah sakit.

Namun, secara tiba-tiba penglihatannya menjadi buram dan gelap. Langkahnya mulai goyah dan perasaan kantuk menyelimutinya.

Sial, apa yang terjadi!?

Kumohon, berikan aku kesempatan lagi!!!

Kumohon!!!!

Pada akhirnya, dia jatuh kedalam kegelapan, kegelapan yang dingin dan begitu sunyi. Dia tersadar, namun entah kenapa dia tak bisa melihat atau merasakan apapun.

Seolah-olah, dia ada di ruang hampa.

'A-apa yang terjadi? Seseorang, tolong aku!!

Apa ada orang disana!!?'

Entah berapa kali dia mencoba berteriak, suara tetap tak bisa keluar dari mulutnya. 

Dia menjadi panik dan mencoba untuk bergerak. Tapi tubuhnya seolah-olah menghilang dan tak dapat dia rasakan.

Namun dia terus berusaha, walaupun hasilnya nihil.

'Apa, apa aku terjebak disini?'

1 menit.....

50 menit....

2 jam....

10 jam....

Dia mulai menjadi tenang dan menerima takdirnya. Entah ini surga atau neraka, dia memutuskan bahwa kekosongan ini nampaknya akan menjadi neraka nya.

'Jadi, kekosongan dan kesepian akan menjadi nerakaku?'

Dia semakin tenang tiap jam nya, bahkan, dia mulai kehilangan ingatannya dan terus memikirkan tentang kewarasannya sendiri.

Siapa aku?

Berapa umurku?

Dimana tempat tinggalku?

Apa yang terjadi padaku?

Kenapa aku bisa ada disini?

Bagaimana dengan keluargaku?

Pada akhirnya, semuanya menghilang. 

Di kegelapan yang tak berujung, secercah cahaya kecil melayang-layang dengan tenang. Walau kecil, namun cahaya tersebut begitu kuat dan tidak termakan oleh kegelapan yang ada disekitarnya.

Hingga akhirnya, kegelapan itu terbelah menjadi jutaan partikel, dan secercah cahaya itu pun ikut terlempar keluar, menuju antah berantah dalam luar angkasa.

***

*Bang!!!.....Boomm!!!!

Di ratusan bintang, dua sosok saling mengejar dan membuat ratusan bintang hancur dalam sekejap.

Cahaya dan kegelapan itu, saling bertabrakan seperti layaknya dua sumbu yang saling berlawanan. Karena perseteruan mereka, ruang angkasa menjadi hancur tak beraturan.

*Bang!!!

Ledakan hebat terjadi.

"NOA!!!!"

Kegelapan itu memudar, dan menonjolkan sosok humanoid dengan armor hitam dan mata merahnya yang begitu mendominasi.

Lalu sosok cahaya itu pun juga memudar dan menunjukkan sosok yang hampir sama seperti raksasa kegelapan itu, namun, dia memiliki arnor silver dengan cahaya terang disekitarnya.

"Zagi, menyerahlah!" Suara yang menggelagar dengan dominasi kuat hampir membuat raksasa gelap itu tunduk. Namun karena kesombongannya, raksasa gelap itu bangkit dan memandanginya dengan marah.

Tiba-tiba, energi kegelapan menyelimutinya dan matanya bersinar terang.

Raksasa cahaya itu langsung menyadarinya dan dia juga mengumpulkan energi cahaya di tangannya.

*Sriing!!!!....Booommm!!

Dua tembakan energi bertabrakan dan menciptakan badai kekacauan yang begitu mengerikan.

"SIAL!!!!"

Sinar cahaya semakin kuat dan menekan kegelapan itu menjauh.

"AKU AKAN KEMBALI!!!!! NOA!!!!!!"

*BOOOOMMMMMM!!!!!!

Ledakan hebat terjadi di alam semesta tersebut. Membuat kiamat besar yang begitu dahsyat dan memakan korban trilliunan makhluk.

Walau kegelapan itu telah hilang, Sang Raksasa cahaya tetap tidak lengah dan melayang di ruang hampa dengan diam.

Dia mendongak dan menatap secercah cahaya di ruang yang begiti gelap. Menyadari bahwa sang kegelapan, belum sepenuhnya mati.

Dengan luka di tubuhnya, dia memancarkan cahaya dari lukanya. Dia pun merentangkan tangannya dan menyerap cahaya disekitarnya.

*Bang!!!

Raksasa cahaya itu meledak menjadi jutaan percikan cahaya dan menyebar keseluruh tempat.

Karena dalam pandangannya, kegelapan masih akan bangkit di masa depan.

***

Jepang, 2007.

Di sebuah arkade game, seorang pemuda bertopi memainkan game arcade dengan serius dan fokus.

"Sial!!!"

*Bang!

Dia memukul game arcade tersebut dan marah, dia pun segera keluar dari sana saat pemilik arcade mulai memarahinya.

Dengan perasaan marah, dia pun keluar dan berjalan-jalan di saat matahari mulai tenggelam.

"Sial, kenapa aku bisa kalah!!"

Dia bergumam dengan marah, dengan tangan di sakunya, dia pun segera pulang ke rumahnya.

Sebagai seorang yatim piatu, dia hidup sendiri dan tak ada orang yang melarangnya untuk berbuat apapun.

Kebebasan, namu kesepian.

Saat berada di salah satu gang, dia menjadi waspada dan melirik daerah sekitarnya.

"Kenapa jalan ini begitu sepi?"

Dia pun segera menyadari ada yang salah dan berjalan dengan cepat.

'Sial, sial, sial, sial!'

*Brak!

"S-siapa itu!!?" Dia terkejut dan melihat sumber suara itu dengan waspada.

Beberapa menit berlalu, dan akhirnya sosok itu keluar.

"Fiuh, aku terlalu was-was..." Dia pun bernafas lega, saat seekor kucing keluar dari sana.

Dia berbalik dan berjalan kembali ke rumahnya. Dia sedikit bersantai, sambil melihat kearah langit yang mulai menghilang cahayanya.

"Yah, sudah dua tahun sejak aku di sini." Gumamnya.

Ya, dia adalah orang yang telah bereinkarnasi kembali. Sayangnya, dia kembali ke Jepang pada saat tahun 2008. Sangat disayangkan, setidaknya dia berharap bahwa dia bangkit kembali di dunia berbeda atau pun seperti di dunia game.

Menghadapi jenuhnya hidup, ditambah karena dia miskin, alhasil dia hanya bermain game arcade untuk memuaskan hasrat bermainnya.

Setidaknya, dia tidak bermain wanita.

Akhirnya, dia pun sampai di rumahnya dan segera masuk kesana. 

Rumah ini dia kontrak dengan harga yang cukup mahal, karena dia juga bekerja sebagai pro player arcade dan mengikuti beberapa perlombaan. Selain itu, dia juga bekerja paruh waktu, yang membuat hidupnya begitu sibuk.

*Brak!

"Ah, bersantai setelah pergi ke arcade memang menyenangkan!" Dia berbaring di sofanya dan meregangkan tangannya yang pegal.

Dia pun bangkit sejenak dan mengambil remot tv. Selain arcade, Tv juga menjadi salah satu hiburannya. Walaupun nampaknya, anime di dunia ini sedikit terbelakang dibanding kehidupannya yang sebelumnya.

Namun, saat menyalakan televisinya, dia terkejut.

*Boom!

"Itu, apa itu gempa!?" 

Guncangan hebat melanda zona itu dalam sekejap.

Dia pun segera keluar dan menjadi terkejut. Bagaimana tidak, sesosok humanoid silver, berdiri jauh disana menghadap sesosok monster mengerikan.

Dia menjadi gugup dan matanya melebar. Tubuhnya bergetar karena antusias yang dia rasakan saat melihatnya.

"Ini.....Ultraman!!!!!???"


Load failed, please RETRY

Estado de energía semanal

Rank -- Ranking de Poder
Stone -- Piedra de Poder

Desbloqueo caps por lotes

Tabla de contenidos

Opciones de visualización

Fondo

Fuente

Tamaño

Gestión de comentarios de capítulos

Escribe una reseña Estado de lectura: C1
No se puede publicar. Por favor, inténtelo de nuevo
  • Calidad de escritura
  • Estabilidad de las actualizaciones
  • Desarrollo de la Historia
  • Diseño de Personajes
  • Antecedentes del mundo

La puntuación total 0.0

¡Reseña publicada con éxito! Leer más reseñas
Votar con Piedra de Poder
Rank NO.-- Clasificación PS
Stone -- Piedra de Poder
Denunciar contenido inapropiado
sugerencia de error

Reportar abuso

Comentarios de párrafo

Iniciar sesión