Capítulo 2: Tentang Resi
Resi Hardian Dharmendra. Pria tampan bertubuh tegap dengan julukan Resi, berpamitan kepada ibu dan ayahnya untuk pergi ke negara Paris guna menjalankan pendidikan khusus sekolah chef. Balutan kemeja warna merah maroon dengan perpaduan jeans warna hitam makin menambah aura ketampanannya. Ia segera mengangkut kopernya ke dalam bagasi mobil untuk berangkat menuju bandar udara Soekarno Hatta.
"ibu, doakan aku agar dapat menjalani pendidikanku dengan baik di negeri orang dan semoga aku bisa kembali ke Indonesia dan pulang ke rumah dengan keadaan selamat serta baik-baik saja" cetus Resi sembari memegang dan menggenggam kedua telapak tangan ibunya sebelum ia masuk ke dalam mobil.
"ibu akan selalu mendoakan yang terbaik bagi satu-satunya anak ibu" sahut Bu Lia dengan nada bicara berderu menahan air mata yang akan jatuh dari matanya saat melepaskan putra tunggalnya pergi jauh dari sisinya.
"ayah, mohon doakan aku yang terbaik mungkin" cetus Resi kepada Pak Beni.
"ayah juga selalu mendoakanmu dimanapun posisimu berada. Jaga keselamatan dirimu demi menjaga ketenangan hati ayah dan ibumu.
Resi pun bertolak dari hadapan kedua orang tuanya, sesekali ia menoleh ke belakang meratapi wajah sayu ayah dan ibunya yang terlihat seperti belum rela melepas kepergian anaknya walaupun hanya sementara. Saat ia berjalan menuju mobil yang menunggunya untuk mengantarkannya ke bandara, rasa sesak menyelimuti hatinya karena sesungguhnya ia juga belum siap untuk pertama kalinya meninggalkan kedua orang tuanya pergi ke luar negeri. Sepanjang perjalanan menuju bandara, Resi mengingat kembali akan masa lalu pada kehidupannya yang indah dari masa kecil hingga beranjak dewasa bersama kedua orang tuanya. Resi sendiri terlahir dari keluarga yang sangat harmonis dengan finansial yang lumayan berkecukupan, tidak pernah timbul kekacauan besar yang menghancurkan kehidupan keluarganya, Pak Beni begitu sangat menyayangi istri dan anaknya, ia dengan rendah hati menyikapi segala masalah yang timbul dalam keluarganya, komitmen Pak Beni adalah ia dapat membangun keharmonisan keluarga antara anak dan istri serta dirinya sendiri. Mereka tinggal dan menetap di Bandung selama 9 tahun, tepatnya ketika Resi berusia remaja dan masih duduk di bangku kelas 6 SD, karena suatu pekerjaan yang mengharuskan Pak Beni membawa anak dan istrinya pindah dari Surabaya ke Bandung.
Estado de energía semanal
-- Ranking de
Poder 
-- Piedra de
Poder