Hello semuanya, Selamat Siang kepada para pembaca dari Indonesia, Malaysia serta daerah sekitarnya. Serta Selamat Malam kepada para pembaca yang berasal dari daerah Asia Timur.
Sebelum memasuki cerita, penulis hanya ingin memberitahukan kepada kalian kalau sebenarnya penulis agak bingung dengan judul pada setiap chapter belakangan ini.
Oleh karena itu, setelah berbagai macam pertimbangan penulis akan mengubahnya menjadi hitungan hari saja seperti Days 02 dan seterusnya... Itu saja, dan mari kita mulai ceritanya!!!
.
.
.
.
[Days 01]
Di sebuah perkarangan dadakan yang berada tak jauh dari 'Gubuk Sederhana' ciptaan team pembangunan, kita dapat melihat dua orang pria yang tengah menumpuk beberapa dahan kayu pada satu titik...
Kedua orang tersebut tak lain merupakan Leo sang tokoh utama serta Gui sang begu ganjang yang sedang dalam keadaan manusianya mengingat ia hanya sedikit lebih tinggi dibandingkan Leo untuk sekarang...
"He'i Leo, tidakkah ini sudah cukup?? Lagipula kita tidak tahu ada berapa banyak ikan yang dibawah oleh kelompok gadis tersebut" Tanya Gui kepada Leo, "Yah, kurasa sudah cukup juga sih.. Kalau begitu kita sudahi saja dan angkat barang-barang furniture ini ke dalam"Timpal serta jawab Leo terhadap pertanyaan tersebut, sekaligus menunjuk ke arah beberapa barang.
Barang-barang tersebut berupa 6 pasang kantong tidur berwarna biru tua, satu set piring plastik, 1 set peralatan dapur, 1 buah meja berukuran 5×6 meter serta sebuah meja rias yang berukuran kisaran 4×3 meter.
Gui melihat barang-barang tersebut dan langsung menunjukkan ekspresi tidak sedap di wajahnya terutama ketika ia melihat meja rias tersebut, "Kita berada di pulau jiwa dan sedang dalam masa survive, tapi kenapa temanmu itu justru membawa barang merepotkan ini??" Protes Gui.
"Hahaha ya namanya juga seorang gadis, kau ini seperti tidak tahu saja Gui??" Ujar Leo sembari tertawa canggung menghadapi tempramen dari sosok begu ganjang tersebut, ya setelah menghabiskan waktu selama seharian pada dasarnya etiket antara tuan-pelayan antara keduanya pun menghilang.
Ini juga yang membuat Gui serta Leo bisa lebih banyak berkomunikasi layaknya sepasang sahabat baik, sama halnya dengan Leo-Zing'er juga sih....
"Cihh, baik-baiklah akan aku angkat ke dalam!!! Tapi aku tidak tanggung jawab jika cermin tersebut pecah nantinya" Meskipun merasa kesal pada akhirnya Gui tetap membantu Leo untuk mengangkati furniture-furniture tersebut ke dalam gubuk sederhana mereka.
"Biarkan aku membantumu Gui" Ujar seorang anak yang tak lain merupakan Zing'er, yang secara kebetulan baru saja menyelesaikan aktivitas membersihkan badan (mandi).
Ya mengingat Zing'er sebelumnya berada di dekat sarang burung Pipit dalam waktu cukup lama juga, jadi ya anggap saja beberapa aroma tidak sedap dari kotoran burung tersebut nyatanya menempel pada diri Zing'er
Sehingga hantu anak kecil tersebut-pun secara terpaksa harus berkutat cukup lama di dalam sebuah ruangan terpisah, tak jauh dari area gubuk mereka berada...
"Baiklah, ayo kita lakukan dengan cepat" Gui mengangguk menyetujui tawaran tersebut, lagipula meskipun Zing'er memiliki fisik layaknya seorang anak kecil pada dasarnya Zing'er merupakan salah satu puncak dalam rantai kekuasaan para hantu.
Leo hanya terdiam menyaksikan perbincangan dari kedua sosok teman hantunya tersebut, "Syukurlah kalau Gui mulai terbiasa denganku serta Zing'er, ngomong-ngomong lebih baik aku mandi saja kali ya?? Lagipula tidak ada yang bisa ku lakukan lagi sekarang" Ujar Leo sembari mengeledah isi dari sebuah tas ransel.
Tas ransel tersebut tak lain merupakan tas yang berisikan berbagai macam chip memory milik mereka, yang pada dasarnya selama seharian penuh ini berada dalam tanggung jawab Zing'er...
Dan Chip yang tengah dicari oleh Leo tak lain merupakan chip yang berisi barang bawaan pemuda tersebut yakni 3 set pakaian lapangan, 5 set pakaian tidur, 2 set pakaian formal serta merta beberapa helai pakaian dalam. (Note : Ada juga beberapa sabun batangan serta pasta gigi dan sikat giginya juga)
.
.
[Time-Skip : 2 jam kemudian...]
Setelah menunggu cukup lama yakni 2 jam lebih, ikan yang dibawa oleh team para gadis-pun telah selesai di bakar dan ini bermakna kalau waktu makan malam telah tiba!!!!
Meskipun menu makan malam pada hari pertama ini terkesan cukup sederhana yakni hanya beberapa potong ikan bakar, tapi ke-enam sosok tersebut sama sekali tidak menunjukkan penolakan terhadap menu makan malam itu..
"Jadi bagaimana hasil penyelidikan-mu hari ini, Zing'er??" Memanfaatkan momen ketika mereka tengah berkumpul begini, Leo jelas langsung melayangkan sebuah pertanyaan kepada Little Jiang-Shi tersebut.
Zing'er yang di berikan pertanyaan-pun dengan tergesa-gesa meminum secangkir air karena mulut sang Jiang-Shi tersebut terlihat cukup penuh oleh daging ikan, "Hanya menemukan beberapa sarang burung pipit, serta beberapa lubang tempat tinggal hewan pengerat tertentu" Jawab Zing'er dengan lancar sekaligus cukup ragu, sebab Zing'er tidak tahu hewan pengerat jenis apakah yang ia temukan tersebut sebab ia hanya menemukan lubang (Sarang) kosong saja.
Leo mengangguk cukup puas terhadap hasil penyelidikan Zing'er tersebut, "Dan bagaimana dengan kalian, Irene?? Ada menemukan buah-buahan??" Tanya Leo mengingat Irene hanya memberitahukan perihal habitat dari rombongan ikan saja.
Irene menggeleng pelan sembari mengelap bibirnya dari sisa makanan menggunakan secarik tisu, yang entah kenapa terlihat cukup elegan di mata Leo?? "Tidak ada, tapi kami akan menjelajahi sedikit saja... Rencananya kami akan menjelajahi lagi besok, bagaimana dengan kalian??" Jawab serta Tanya Irene.
"Awalnya aku pikir membangun gubuk ini akan memakan waktu cukup lama tapi siapa yang mengira kami hanya menghabiskan beberapa jam saja untuk membangunnya, untuk besok mungkin kami akan menggali serta merobohkan beberapa pepohonan di arah sana" Ucap Leo sembari menunjuk arah yang ia maksudkan, yakni berada di sisi kanan gubuk mereka.
"Berapa orang yang akan mengerjakan hal tersebut Leo?? Kami mungkin memerlukan sedikit bantuan karena kak Sia akan berjaga malam juga kan??" Timpal Irene yang kali ini terlihat cukup jelas maksudnya, ya dia memerlukan personel tambahan.
Leo merenggut memikirkan hal tersebut, "Kalau begitu, Aku akan pergi membantu kalian... Gui bisa melakukan hal tersebut sendirian, bukan begitu??" Tanya Leo yang hanya dibalas oleh anggukan singkat dari si begu ganjang tersebut.
"Okay, lakukan seperti yang kau katakan saja lagipula kita hanya memiliki sedikit personel di sini" Timpal Irene yang menyetujui pengaturan Leo tersebut.
.
.
.
.
TBC