Chen mencium Anita seperti seorang yang sedang putus asa. suara desahan Anita teredam oleh lidahnya yang terus menjelajahinya dengan gairah yang menggebu. membuat setiap sel dalam tubuh Anita terbangun untuk merasakan sensasi erotis yang diberikannya.
Tiba-tiba Chen menghentikan ciumannya, kedua tangannya dengan sigap menarik kaos pink yang dikenakannya lalu melemparnya kelantai dengan sembarangan, ia lalu melucuti celananya, sambil tatapannya terus menatap pada Anita tidak berkedip, Chen tampak tidak melepaskan pandangannya sedikitpun dari Anita. gairahnya terpancar jelas dari seluruh tubuhnya yang menegang.
Begitupun dengan Anita, untuk pertama kalinya sejak kesadaran utuhnya kembali, ia melihat Chen tampak sangat menginginkannya, entah mengapa, hatinya tidak sedikitpun ingin menolaknya, gairahnya seakan ikut terbakar bersamanya.