"Selamat malam Tuan..." sapa Bibik. Hans tidak menyahut, ia langsung berjalan masuk ke dalam rumah, Hans tampak pulang kerumah dengan diantar oleh sopir pribadinya. "Mbak ... tolong bikinin susu anget dong buat adek ..." Suara Anita menggema indah dari kamar Bryan.
"Baik buk...." sahut mbak fitri lincah, ia segera berpamitan dengan lawan bicaranya di telfon, dan bergegas masuk ke dalam kamar Bryan untuk membantu Anita menyiapkan susu hangat untuk boss kecilnya itu. namun langkah mbak fitri terhenti di depan pintu.
"Eh... malem pak... hehehe..." sapa Mbak fitri sopan, tidak sengaja bertemu Hans di depan pintu kamar Bryan, Hans tampak berdiri termenung di depan pintu, tatapan matanya tampak menatap arloji di tangannya, Hans mengeryitkan dahinya, berpikir keras, Mbak fitri berjalan ke kanan dan ke kiri, mencari celah agar dapat masuk ke dalam kamar, sementara Hans masih bertahan berdiri tepat didepan pintu kamar, seolah sengaja menghalangi jalan.