"Anita.... jangan membantahku lagi !" bentak hans keras. mendengar intonasi suara yang keras dari hans, Bryan tampak terperanjat. ia terkejut dan merasa takut. seketika Bryan langsung menangis dengan keras, wajahnya memerah, bersembunyi dalam pelukan Anita lekat.
"Puk puk puk ... it's okay sayang.. it's okay...Bryan kaget yahh... cup cup cup jangan nangis yahh... maafkan mommy ... cup cup sa~yang... it's okay.." Anita membelai kepala Bryan dengan lembut, berusaha menenangkan hati puteranya itu. ia segera mengusap air matanya. seraya terus menepuk punggung belakang Bryan dengan lembut, memeluk puteranya itu dengan erat. tidak ingin melepasnya sedetikpun.