Descargar la aplicación
60.37% Dare to try / Chapter 32: RIRIE LOVES ARDI (?)

Capítulo 32: RIRIE LOVES ARDI (?)

Hampir sebaliknya, hati Ririe sedang terhibur dengan teman dekatnya yang baru.

Pagi sekali dia bangun dan bersenandung gembira menyambut hari baru, menyiapkan pakaian dan buku untuk kuliahnya. Orang tuanya pun melihat perubahannya.

Sambil menyapu halaman, ibunya berkata, " Sekarang ini Ririe lain ya pak? lebih ceria kelihatannya semenjak kenal Ardi -Ardi itu."

"Hmm," sahutnya sambil terus menatap siaran berita lewat televisi.

Ibunya melanjutkan, "Kemarin Ririe cerita dibelikan tas sama Ardi, bagus deh pa...tas anak muda kekinian gitu...nanti bapak lihat deh,tapi bapak engga usah tanya dia ya?"

"Ririe cerita Ardi itu orangnya baik, dewasa dan gentle gitu pa, Ririe tanya ke ibu, bagaimana kalau sampai Ririe terima cintanya ? gitu looh pa ?! ibu jawab aja ...yaaa sementara ini sih kan status masih pacaran dengan Hasann itu, jadi belum ada ikatan apa-apa, sah-sah saja menurut ibu sih. Betul engga pak ?" tanyanya sambil menatap menunggu jawaban.

"Haduuuh... engga tahu bapa kalo soal yang begitu ...yang bapak tahu itu, Hasann orangnya baik, serius dengan masa depannya, sederhana orangnya. Hanya itu sih. Kalau sekarang Ririe dekat dengan lelaki lain, apa itu engga menyakiti hati Hasann? Itu aja sih yang melintas dipikiran bapa sekarang. Bapak juga engga tau dalamnya seperti apa hubungan anak kita sama Hasann. Anak muda kan punya gaya nya sendiri, punya caranya sendiri bu ?!" katanya dengan nada serius.

Ia melanjutkan, "Jadi bapa engga bisa kasih pendapat boleh atau tidaknya,takut salah juga bu kalau sampai kita melarang-larang anak ," sambungnya.

"Benar engga Bu ?"

"Iya...betul ! makanya ibu bilang sama dia, jalani aja dulu kan belum ada ikatan apa-apa. Iya kan pa?" balik bertanya.

"Iya begitu saja, kita serahkan ke anaknya aja, kan sudah dewasa juga."

Ibunya senang mendengar pendapat yang sama, dan ia membayangkan punya menantu yang ganteng tinggi dan atletis itu.

"Yaa kita doakan aja yang terbaik untuk anak kita ya pak?"

"Hmm... ." Ia mengangguk perlahan.

Setelah hidangan makan pagi siap,

"Rie...makan dulu nak, sarapan udah siap niih." Ibunya setengah teriakin Ririe yang sedang asyik dikamarnya .

"Iya bu...sebentar."

Sejenak kemudian Ririe keluar kamar dengan kaos t-shirt barunya yang berwarna pink.

Menyadari tatapan ibu dan bapaknya ,Ririe langsung bergaya.

"Bagus kan bu Ririe dengan baju ini ?"

"Ooh bagus dong Nak, cantik...ya kan pa ?" yang disetujui oleh anggukan dan tatapan bapaknya.

Bapaknya mendekati Ririe yang sudah duduk di depan meja makan, mengusap halus kepalanya, "Pintar-pintar Ririe bawa diri yaa... ? bapak percaya sama anak bapak satu ini, " katanya sambil menepuk bahunya.

"Ririe bisa kok pak, bu... jangan takut !" katanya seakan menangkap kekhawatiran mereka tentang hubungannya dengan Ardi yang semakin intens.

"Hmmm...anak ibu dong paa." Ibunya merasa senang.

"Haahahaha... ." Pa Agoes tertawa atau mentertawakan, engga jelas.

"Hari ini Ririe engga bawa mobil pak, Ardi mau jemput."

"Oooh ...memangnya mau kemana Rie,? Ibunya langsung nyambung.

"Emmm...engga kemana-mana sih, cuma kuliah aja, mungkin pulangnya mampir sebentar buat cari makanan kecil. Ibu mau titip apa bu ? nanti Ririe belikan."

Ibunya berfikir sebentar. "Engga Rie, ibu sudah senang kalo lihat anak ibu pulang dengan selamat. Setiap saat ibu memikirkan kalau Ririe atau siapa saja ada diluar rumah. Ibu selalu mikirin ada dimana ,lagi ngapain sekarang ? hehehe yaaa maklumlah bawaannya seorang ibu begini ."

"Ibu tenang ajaa Ririe bisa bawa diri kok."

"Kuliah nya bagaimana Rie?" bapaknya nyelak mengalihkan pembicaraan.

"Baik aja pak, pertengahan bulan depan ujian semester 2. Tapi Ririe sudah siap pak," katanya yakin dengan seulas senyum ditujukan ke kedua orang tuanya.

"Bagus nak, sebaiknya semua berjalan beriringan yaa...jangan pacaran bisa, tapi kuliah berantakan , atau hubungan dengan teman atau orang tua jadi berantakan hehehe," candanya.

"Yaa engga laah pak ! bukan Ririe itu sih !" bantahnya mantap.

Kedua orang tuanya saling bertukar pandangan...dan saling tersenyum. Yaa orang tua mana yang engga senang melihat anaknya bisa punya kekasih ganteng dan kaya.

Selesai dengan makan paginya, Ririe kembali ke kamarnya melihat telpon genggamnya yang sudah ada pesan masuk

Ardi : "Aku lagi sarapan. Mau dibawakan roti Rie?"

Ririe :"Aku baru saja selesai makan pagi sama ibu dan bapak, mereka nyenengin aku hehe... ."

Ardi : "Hmm nanti cerita yaa ? "

Ririe : "Hehehe...engga janji aah... hahaha."

Ardi : "10 menit lagi aku otw yaa."

Ririe : "Okee."

.............

Di toilet kampus Ririe berjumpa dengan Stacey yang sedang merapikan rambutnya depan cermin.

"Hai," sapa Ririe.

"Oooh kamu Ririe...apa kabarnya ? Ia mengulurkan tangannya dan merangkulnya halus...kamu baik-baik saja kan sama Ardi ?" tanyanya seperti seorang kakak terhadap adiknya.

"Baik aja sih, engga ada masalah. Ardi baik sama aku."

"Yaa syukurlah, yang penting kamu jangan bikin dia pusing aja, jangan bikin masalah sama dia, dia sebenarnya orangnya setia, tapi sedikit keras tabiatnya dan keras kepala ! hehehe ," katanya sedikit berbisik di telingnya.

"Hmm...okee noted kaka Stacey hehehe," candanya Ririe sambil mengusap tangannya Stacey tanda terima kasih atas masukannya.

"Ohh iya...kalo kamu bagaimana kabarnya dengan ...dengan siapa tuh...lupa aku namanya.?

"Michael maksud kamu? jawab Stacey lembut.

"Iya Michael."

"Baik...!" katanya sambil kembali memegang lengan Ririe dengan kedua tangannya, sepertinya ia senang ditanya soal pasangannya. "selesai ujian semester ini, aku mau terbang dulu buat liburan ke Alaska dengan Michael."

"Doakan ya ?" katanya mengahiri percakapan mereka.

Ririe mengangguk, "Siapp !" Jawabnya dengan senyum. Ririe pun manggut-manggut ikut bergembira mendengar kabarnya. Ia juga salut akan sifat lembut, dewasa dan fair dari mantan Ardi, yang menjadi teman dekatnya sekarang ini.

Hebat pikirnya, begitu ikhlas dia melepaskan Ardi ke wanita lain, tidak tampak wajah benci sedikitpun ketika bertemu dengannya. Yang sebenarnya ada ketakutan dalam diri Ririe jika kebetulan berpapasan. Takut dibenci. Sekarang ada perasaan lega yang besar setelah bertemu dengan Stacey...seakan ia ingin berteriak Yessssss ...!! duuuh senangnya. Hm.


Load failed, please RETRY

Estado de energía semanal

Rank -- Ranking de Poder
Stone -- Piedra de Poder

Desbloqueo caps por lotes

Tabla de contenidos

Opciones de visualización

Fondo

Fuente

Tamaño

Gestión de comentarios de capítulos

Escribe una reseña Estado de lectura: C32
No se puede publicar. Por favor, inténtelo de nuevo
  • Calidad de escritura
  • Estabilidad de las actualizaciones
  • Desarrollo de la Historia
  • Diseño de Personajes
  • Antecedentes del mundo

La puntuación total 0.0

¡Reseña publicada con éxito! Leer más reseñas
Votar con Piedra de Poder
Rank NO.-- Clasificación PS
Stone -- Piedra de Poder
Denunciar contenido inapropiado
sugerencia de error

Reportar abuso

Comentarios de párrafo

Iniciar sesión