Descargar la aplicación
8.82% PERJALANAN SANG SALIK KAKI PALSU / Chapter 3: PERJALANAN AWAL SULUK

Capítulo 3: PERJALANAN AWAL SULUK

PERJALANAN SANG SALIK KAKI PALSU

CHAPTER 3

Adapun upaya Arjuna dalam uji coba pemakaian kaki palsu nya, Arjuna banyak melakukan perjalanan ke beberapa teman dan ziarah dengan ustad Banu, walaupun kaki palsu nya belum benar-benar enak dipakainya tetapi kaki palsu nya tidak kuat seperti yang diperkirakan.

Baru 3 bulan Kaki palsu nya dipakai sudah pecah soket nya, karena kurang kuat bahannya, maka dia mengunjungi klinik rehab yang di sarankan oleh dokter Darryl dan ketemu dengan mas Ipul. Dia berniat juga untuk mengganti Soket dengan yang baru dan membeli kaos kaki silikon, setelah bertanya harganya Arjuna kaget,

"Mbak, ini kaos kakinya berapa harganya, kayak nya empuk mbak di kaki, boleh coba?”Arjuna bertanya.

"Oh boleh pak, Sebentar,” kata mbak Hanna penjaga kliniknya, maka diambilkan kaos kaki silikon nya dan Arjuna pakai, benar sekali enak Kalau dipakai dan empuk.

"Mbak, Kalau boleh tau, berapa harganya?” tanya Arjuna.

“Oh, yang ini mahal pak, 21 juta,” kata mbak Hanna.

"Hah...buset beneran mbak?” kata Arjuna

“Ya sudah mbak, mas Saeful nya belum datang?” tanya Arjuna.

“Assalamualaikum...eh pak Arjuna, sudah lama?” tanya mas Ipul.

"Belum mas, saya mau cetak kaki untuk soket kaki palsu saya mas,” kata Arjuna.

"Oh boleh, Sebentar mas saya ambilkan alat-alatnya dulu,” kata mas Ipul.

Setelah itu mas Ipul masuk dengan alat-alat nya dan Gibs serta air segayung untuk mencetak soket nya.

Hampir 15. menit lamanya akhirnya selesai sudah,

”Mas, saya mau beli kaos kaki Silikon, kok mahal mas?” tanya Arjuna.

“Jangan disini mas, disini memang mahal, mending nanti saya kasih tau harga barang yang lain lebih murah dan sama saja kualitasnya,” kata mas Ipul.

"Baik mas, kapan bisa dikasih tau? ini selesainya kapan soket nya?, kebetulan sekali saya mau telapak kaki yang lain karena gak enak mas licin pake telapak kaki ini, maklum karet mati mas,” kata Arjuna.

“Ya, sekalian nanti saya ganti tapi kita transaksi diluar ya, kalau soket tetap disini saja, nanti Kalau sudah selesai kita ketemu diluar saja,” kata mas Ipul.

“Ya, boleh, atur ajah mas, saya pamit pulang,” kata Arjuna.

“Ini mas menyetir sendiri?, bisa mas?wah hebat..,” kata mas Ipul.

“Ya, sudah biasa mas, dulu kan sama saja kayak bawa kaki palsu..hahahaha ...,” kata Arjuna sambil tertawa.

Arjuna kembali ke rumah dan di rumah Diana tiba-tiba marah-marah gak jelas dan dia seperti kesal sekali sama Arjuna, tiap hari keluar rumah tapi gak kerja, terus Arjuna jawab ,

”Bunda, Kalau saya kerja saya ini naik tangga, dan saya masih punya surat dokter jadi ya nanti saja, kalau waktunya masuk kerja ya kerja, wong ini juga sekalian latihan, memang sesudah itu saya bisa pakai kaki palsu?sampai detik ini saya juga masih lecet-lecet dan masih pakai tongkat jadi belum sepenuhnya saya bisa kerja, belum lagi ini soket nya pecah dan harus ganti, jadi sabar dulu lah karena saya masih harus berproses adaptasi dengan kakiku,” kata Arjuna.

Dia gak tau Kalau lebih enak pakai kaki sendiri daripada pakai kaki palsu, karena gerakan itu banyak batasnya, karena kaki palsu nya gerakan nya tidak ada. Tapi semua Arjuna jalani dengan lapang dada, hanya memang keterbatasan, kelenturan dan keluwesan kaki palsu jauh dari kata enak dan mudah.

Arjuna sampai heran, kenapa dia menyuruh saya segera kerja, wong saya tidak ganggu kegiatannya, dan lagi pula gaji masih utuh kasih kan ke dia sesuai dengan Jatah nya, kenapa mesti marah-marah. Gak segampang itu, walaupun lebih enak dan tidak sakit kayak dulu tapi adaptasi dengan soket dan benturan sama sakitnya, apalagi Arjuna masih belum bisa lepas tongkat karena langsung menekan soket bawahnya.

'Lama-lama saya resign juga nih, biar dia puas', batin Arjuna.

Arjuna tidak faham jalan pikiran nya Diana dari dulu kesusahan Arjuna tak pernah dipikirkan, penderitaan Arjuna selama 6 tahun sakit infeksi tulang tak pernah dia rasakan.

Arjuna pulang kerja malam, dia sudah tidur, seharusnya istri menunggu suaminya pulang kerja dan membuatkan minum saat di rumah. Tapi Arjuna gak pernah ganggu , kalau Diana lagi tidur dan dia langsung mandi dan masuk ke kamarnya.

Kalau waktu nya hari sabtu dan minggu, Arjuna memang lebih banyak istirahat atau tidur, karena dari senin sampai jumat dia selalu kurang tidur.

Kalau waktunya belanja bulanan atau jalan kemana pada waktu sabtu dan minggu, Arjuna selalu mengantarkannya. Kalau gak ada acara pergi, pastinya diusahakan untuk pergi ke rumah orangtuanya untuk berkunjung paling tidak 1 minggu atau dua minggu sekali agar Eyang nya bisa melihat cucu-cucunya.

Ya, kadang Arjuna ke sana hanya bersama dengan Dino dan Ambrose.

Tapi satu hal, dari dulu walaupun Diana Kalau lagi marah dan ribut dengan Arjuna dan sering minta pisah atau cerai tapi Arjuna tak pernah menggubris nya, dan Arjuna lah yang sering minta maaf sedangkan Diana tak pernah sekalipun minta maaf pada Arjuna, walaupun sebener nya Arjuna tidak salah.

*****

Lebaran tahun itu setelah Arjuna diamputasi, Diana pulang kampung bersama Dino dan Ambrose dan tiidak mengajak sama sekali dan bicara sama sekali ke Arjuna, bahkan sampai mereka pergi saja ke jawa timur, Arjuna tidak dia ajak, hal itu membuat Arjuna kesal dan marah kepada Diana.

Akhirnya Arjuna pun lebaran bersama dengan Norman, setelah ke rumah Ibunya. Walaupun dia kesal tapi Arjuna masih menerima Lebaran istri dan anak-anaknya dalam maaf lahir & bathin mereka.

Sesudah mereka pulang ke rumah abis lebaran dari jawa timur, Arjuna minta nafkah bathin kepada Diana dan mereka melakukan nya, tetapi aneh dengan Diana, dia hanya diam saja walaupun Arjuna sudah lama bermain dalam lubang surga Diana. Arjuna akhirnya berhenti dan menanyakan kepada Diana,

”Bunda kenapa diam? Bunda gak kepengen ya?, Ya sudah saja Bunda,”

dan Arjuna pun kembali pasang kaki palsu nya ingin keluar kamar tapi Diana buru-buru menutup pintu dan bertanya kepada Arjuna.

“Yah, aku bingung dengan kamu, mau dibawa kemana keluarga kita?”Diana bertanya.

“Kok kamu nanya gitu?kamu tau gak, saya ini selama ini hanya mengikuti alur mu, mengikuti keinginanmu. Tidur gak mau bareng sekamar, aku pulang kantor kamu tidur, aku pergi kantor kamu mencuci baju, aku ada di rumah kamu di kamar nonton TV atau main F**"***k, Kamu tau gak? saya ini sudah keilangan kaki saya untuk membela keluarga, mencari nafkah, tapi kamu selalu ini adalah ulah ku sendiri, salah ku sendiri. Namanya sakit ya Kalau sudah sakit diobati, supaya sembuh. Aku selama ini berjuang dengan sakitku sendirian, tanpa kamu mau membantu ku, beli obat saja kamu marah-marah, boro-boro kamu mau bantu bersihkan luka di kaki ku??” Arjuna menjelaskan agak keras suaranya.

"Sekarang saya nanya sama kamu, sebutkan obat ku yang aku minum satu saja, sebutkan coba namanya?!!” tanya Arjuna ke Diana sambil menahan marah.

Diana diam saja dan tidak menjawab.

"Dateng dari kampung malah begini, kamu ajah pulang kampung kemarin itu, apa kamu ajak aku? Apa kamu ijin sama aku mau pulang kampung? memang aku sudah siap dan sudah enak dengan kaki palsu ku, apakah kamu tau berapa harga kakiku?dimana beli nya?apa merk kaki palsu ku?pernahkah kamu bantu aku pasang kaus kaki dan pasang kaki palsu ku?Hah !!!” lanjut Arjuna geram.

"Jangan-jangan kamu memang sudah tidak mau lagi hidup sama aku, gitu?”Atau malu punya suami cacat dan tidak punya kaki??!!!” tanya Arjuna membentak.

“Ya, nanti aku pikirkan idemu, aku sudah gak tau lagi maumu apa bun!!” kata Arjuna pasrah.

Diana Kalau dari kampung pasti aneh-aneh tingkah nya. Waktu itu dia cerita, kalau pernah membela temannya yang sering dipukuli oleh suaminya yang suka mabok dan dikurung dirumah nya tapi santai saja sama Arjuna cerita nya, bahkan seperti merasa dia bukan istrinya Arjuna.

Arjuna yang mendengar cerita nya saja langsung spaneng dan ingin menghajar suami teman nya itu.

Akhirnya, Arjuna keluar dengan paksa walaupun dihalangi oleh Diana. Lebih baik dia keluar kamar dan pergi keluar rumah daripada bertengkar dengan Diana tapi dia tidak dihargai dan selalu menuntut macem-macem.

***

Dari Pertengkaran itu Arjuna di diemkan oleh Diana selama 1 tahun sampai ke Ramadhan tahun berikutnya.

Pada malam hari, Arjuna pun memanggil Diana yang sedang nonton TV di kamarnya.

Arjuna bertanya kepada Diana,

”Kamu sadar gak? kalau setahun ini kamu marah ke saya, gak menyapa saya! gak urus saya?".

“Ya, saya sadar gak urus kamu, selama 1 tahun ini” kata Diana.

“Ya sudah, kamu kan selalu minta pisah sama aku, dan aku sudah muak selama setahun ini, kamu tidak menganggap saya sebagai suamimu. Mulai sekarang kamu saya talak dan kamu bukan istri saya lagi. Ini surat talak saya dan kamu boleh tanda-tangani”.

Setelah Diana membaca, dia bilang,

”Saya akan bicara dulu sama kakak-kakakku, kalau sudah akan saya tanda-tanngani dan aku serahkan ke kamu".

"Dan satu hal lagi, rumah ini akan saya jual dan setelah ada uang akan saya urus perceraian ini ke Pengadilan Agama. Saya gak akan balik lagi ke kamu!! kamu pasti sudah tau sifat saya kan?!!" kata Arjuna.

"Kita besok kumpul dan akan bicara dengan anak-anak mengenai pisah nya kita,” lanjut Arjuna.

*******

PENGUNDURAN DIRI DARI KANTORNYA

Setelah kejadian malam itu, Arjuna pun besoknya memberanikan diri datang ke kantornya dan mengajukan resign atau mengundurkan diri dari pekerjaannya. Dia ingin bebas, dan Arjuna ke sana sekalian membawa dan mengembalikan laptop sebagai inventaris kantornya dan mengembalikan Mobil opersional nya ke kantornya.

Atasan Arjuna dan semua karyawan disana kaget, karena semua dadakan, tetapi akhirnya setelah diberikan penjelasan panjang lebar, akhirnya Arjuna pun diberikan ijin untuk mengundurkan diri dan pesangon nya tetap dibayarkan, sesuai masa kerja Arjuna 10 tahun di perusahaan nya bekerja.

Termasuk didalamnya Arjuna diberikan surat keterangan bekerja selama 10 tahun dan surat keterangan untuk mengambil dana asuransi tenaga kerja nya. 'Lumayan untuk modal jadi driver taksi online' batin Arjuna.

Dalam keseharian nya Arjuna akhirnya menjadi supir taksi online dengan dia menyewa mobil dari temannya, tapi tidak lama, karena dia merasa rugi dalam hal BBM karena dimana-mana macet dan selalu tidak sesuai dengan waktu dan harga BBM dalam sekali antar, belum lagi jasa ke perusahaan taksi online nya yang tinggi.

Akhirnya dia diam saja dirumah, dan beberapa bulan dia menganggur dirumah sambil melayani calon pembeli rumahnya. Di waktu luang Arjuna membaca beberapa kisah yang unik dan berbau Religi, tanpa dia sadari ada Judul yang sama dengan film ”Satria Hebat".

Akhirnya Arjuna membaca dari awal sampai akhir dalam 80 bab hanya dalam 3 hari, dia tertarik untuk ikut dalam pengajian ataupun menjadi murid Satria Hebat, hal ini sangat mengusik Ruhani Arjuna, untuk menjadi pribadi yang lebih baik dan mempunyai Iman dan Islam yang sesungguhnya.

***

MENCARI JATI DIRI

Pada hari SenIn menjelang siang, Arjuna segera menyiapkan pakaian, yang akan dia bawa menuju Jawa Timur. Rencananya Arjuna akan naik bus menuju ke majelis sang Satria Hebat. Merasa cukup pakaian yang akan dia gunakan disana, Arjuna tanpa pamit dengan Diana segera memesan Ojek Online dan segera ke tempat Loket bus yang akan dituju dijual.

Sesampainya disana Arjuna segera menanyakan mengenai Bus yang akan melewati kota yang dia tuju. Banyak sekali bus yang akan lewat sana cuma mencari tempat pemberhentian nanti yang dekat jarak ke.majelis, setelah membeli tiket bus nya, yang akan berangkat ke Kota Surabaya akan sampai di lokasi loket sekitar pukul 3 sore dan Arjuna bisa meluangkan waktunya untuk santai dan beristirahat disana.

Dia menuju ke warung di dekat Pool dan dia membeli rokok dan kopi hitam. Jam masih menunjukkan jam 12.30, sebenarnya waktunya makan siang, tetapi Arjuna masih belum lapar.

Waktu yang ditempuh ke kota yang dimaksud Arjuna akan menempuh waktu sekitar 16 jam perjalanan dan akan mampir di 2 rumah makan. Arjuna sekalian membeli Air minum mineral 2 dan beberapa makanan kecil untuk ngemil di jalan

****

Setelah dia sampai di kota yang dituju,Arjuna bertanya sama tukang kopi mengenai jarak yang akan dituju menuju majelis, dan dikasih tau sama tukang kopi Kalau lebih baik dia naik ojek saja supaya bisa sampai disana tepat dan tidak nyasar. Arjuna menelpon mas Bromo tapi tidak diangkat, pesannya hanya,

”Ya ditunggu mas,” begitu kata mas Bromo.

Akhirnya dia memberanikan diri mencoba aplikasi Ojek Online nya, dan sudah dapat titik nya dan ongkosnya sekitar 45 ribu.

'Hhmm ini mah jauh banget kalau naik ojek online 45 ribu', batin Arjuna.

Dia akhirnya menghabiskan rokok dan kopi nya segera dan mengklik pemesanan ojek online nya.

Akhirnya datanglah ojek online yang dimaksud dan dia ternyata ramah sekali dan mau bantu mencarikan alamat tepatnya. Setelah sekitar 1 jam perjalanan akhirnya sampailah di gerbang pagar majelis nya, setelah melihat dan yakin akhirnya dia langsung membayar ojek nya dan bilang sekalian ke supirnya Kalau dia mau langganan saja tanpa aplikasi Kalau ke sini lagi

Kemudian Arjuna mengucapkan salam dan masuk ke dalam, disana ada 3 santri yang sedang duduk dan bersalaman semuanya. Yang satu mukim di majelis dan yang dua jamaah baru datang dari Kota Solo. Arjuna akhirnya memperkenalkan, kalau dia berasal dari ujung kota bogor perbatasan dengan kota bekasi.

Alhamdulillah, Arjuna bertemu dengan beberapa santri mukim yang baik-baik disana. Begitu pun dengan Tuan rumah yaitu Sang Satria yang menjamu tamu seperti saya dengan sangat baik. Dari mulai penyambutan dari santri-santri dan makanan serta minuman, yang tidak kurang sedikitpun.

Dalam obrolan Arjuna dengan santri disana, memberikan penjelasan bahwa Arjuna ingin belajar menjadi santri yang akan belajar tawaqal dan mendekatkan diri kepada Sang Pencipta.

Arjuna pada hari itu diajarkan amaliah dzikir dan beberapa hal dan aturan-aturan serta cara mendapatkan Ridho Allah dengan berbagai amalan dan Tausiah.

Sampai siang hari Arjuna masih menunggu kehadiran Sang Satria yang sangat dinantikan. Sampai waktu Sholat Dzuhur beliau belum bisa memimpin sholat dan ternyata beliau sedang sakit dan karena serangan dukun jahat yang menyerang beliau.

Arjuna diajarkan bagaimana sholat yang benar, sholat yang tidak hanya dengan gerakan saja tetapi hati mengingat Sang Pencipta dan seluruh ibadah menghadirkan Allah. Sehingga kita sholat dan ibadah dengan menggabungkan Sareat dan Hakikat.

Arjuna kemudian dirukiyah atau dibersihkan badan dari unsur gaib seperti Jin, siluman, setan, Energi buruk, energi negatif dan penglaris makanan dalam tubuh. Rukiyah dengan cara memuntahkan semua yang ada di tubuh sampai keluar semua energi buruk di badan. Dan setelah rukiah badan terasa enteng dan lebih segar.

Pada malam hari setelah sholat Isya, Arjuna dan semua santri juga beberapa tetangga disana, melakukan Dzikir rejeki bersama dengan membaca surat Al-Waqiah dan Solawat Nabi dan ditutup dengan doa. Setelah itu boleh makan dan minum yang disajikan disana.

Pada waktu itu beberapa santri melakukan latihan mediumisasi, ada yang menjadi mediator dan navigator. Jadi mediator adalah orang yang menjadi media untuk dimasukkan Jin yang bisa sebagai media untuk pengobatan dan pembangkitan badan.

' Luar biasa' pikir Arjuna, belum pernah Arjuna melihat hal seperti ini sampai detik ini cara metode ini. Arjuna jadi pengen tetapi diberitahu untuk belajar hal itu harus sudah menjalankan beberapa amaliah dari Sang Satria.

Hari itu sangat berarti sekali bahwa Arjuna bertekad untuk menjalankan ibadah dengan baik dan sungguh-sungguh. Malam nya jam 12, Arjuna menjalankan amaliah tobat dengan mandi tobat, sholat hajat 2 roka'at dan ditutup dengan dzikir tobat.

***

Note. Terima kasih Para Pembaca yang setia! saya harapkan kalian berikan Komen di setiap bab dan berikan Like dan jadikan Novel saya ini di dalam perpustakaan anda! Kami akan selalu mendoakan kalian selalu sehat dan dalam Lindungan sang Pencipta, Aamiin...

PERJALANAN SANG SALIK KAKI PALSU

By . SKI


Load failed, please RETRY

Regalos

Regalo -- Regalo recibido

    Estado de energía semanal

    Rank -- Ranking de Poder
    Stone -- Piedra de Poder

    Desbloqueo caps por lotes

    Tabla de contenidos

    Opciones de visualización

    Fondo

    Fuente

    Tamaño

    Gestión de comentarios de capítulos

    Escribe una reseña Estado de lectura: C3
    No se puede publicar. Por favor, inténtelo de nuevo
    • Calidad de escritura
    • Estabilidad de las actualizaciones
    • Desarrollo de la Historia
    • Diseño de Personajes
    • Antecedentes del mundo

    La puntuación total 0.0

    ¡Reseña publicada con éxito! Leer más reseñas
    Votar con Piedra de Poder
    Rank NO.-- Clasificación PS
    Stone -- Piedra de Poder
    Denunciar contenido inapropiado
    sugerencia de error

    Reportar abuso

    Comentarios de párrafo

    Iniciar sesión