Aslan terkejut. Ia memegang pinggul Rosie untuk berhenti bergerak. Ia tidak mengerti mengapa tiba-tiba Rosie menyempit begitu tiba-tiba membuat Aslan hampir kehilangan akal dan kelepasan mendesah.
Tidak salah lagi, Rosie sata ini sangat sempit. Jauh lebih sempit dari yang kemarin malam. Aslan tidak akan bertahan lama dengan ini. Maka dari itu ia mulai mempercepat gerakannya. Apakah karena ia takut ketahuan? Istrinya sungguh nakal. Jika saja mereka seorang diri saat ini mungkin Aslan aan menyetubuhi gadis itu di atas meja kerjanya.
Kepala Aslan selalu berkabut setiap kali bersetubuh dengan Rosie. Ia tidak bisa berpikir jernih. Sisi hewannya selalu mencoba untuk mendominasi. Saat ini ranjang rumah klinik pun mulai berderit.
Aslan tidak bisa membuat suara itu terus menerus. Ia menarik istrinya untuk mendekat pada tubuhnya. Mahan tubuh Rosie dengan memeluknya dari belakang juga menahan pinggul gadis itu untuk tidak bergerak. Aslan melakukannya sendiri dan Rosie hanya bisa menerima.