"Okaa-san!" panggil Kaori ketika ia melihat Ayaka sedang berjalan ke arahnya. Kaori segera berlari dan memeluk ibunya itu.
"Aku sangat merindukanmu. Kemana saja kau?" tanya Kaori sembari menangis di dalam pelukan Ayaka.
"Maafkan aku, Anakku! Kau sudah tumbuh dewasa, tentunya kau harus tahu apa yang perlu kau lakukan," balas Ayaka.
Kaori melepaskan pelukannya, lalu menatap sang ibu sembari berkata, "Tidak! Aku tidak ingin tumbuh dewasa, aku ingin Okaa-san selalu hadir di dalam mimpiku."
"Tidak bisa seperti itu, Kaori-chan! Kau tidak boleh menentang takdir." Ayaka berbicara dengan begitu lembut kepada anak sulungnya. Ia tahu jika selama ini Kaori selalu memanggilnya, tetapi dia tidak bisa selalu bertemu dengan sang anak karena suatu hal.
"Aku tidak sanggup, Okaa-san! Banyak hal buruk yang telah aku lewati, aku sudah tidak ingin di sini lagi. Aku ingin bersama Okaa-san dan Otou-san saja," ucap Kaori sembari menangis.