"Ibu?" Mata Aarun membulat setelah melihat ibunya berada di depan rumah, wanita itu bersandar di samping mobil dengan elegannya. Ya, mobil hitam yang dulu hampir sempat menabraknya.
Wanita itu membuka kaca matanya setelah menyadari taksi berhenti tepat di belakang mobil hitam tersebut, seorang laki-laki tua keluar dari dalam mobil hitam tersebut ia juga kini melihat taksi yang tengah berhenti.
Aarun melongo ia sangat syok dengan apa yang kini tengah di lihatnya, berani-beraninya pria tua gendut itu menginjakkan kakinya di halaman rumah mereka.
Ayahnya masih lemah namun harus menghadapi kedua orang tidak tahu malu itu. Aarun sampai mengepalkan tangannya sangat muak dengan kondisi ini.
"Apa mereka datang menjemputmu?" tanya Arin padanya.
"Entahlah kak, yang jelas aku lebih baik jalan kaki dari pada naik mobil si berengsek itu," jawabnya.
Kini mereka keluar dari taksi tersebut, masih merangkul ayahnya yang sedang lemas itu.