"Saya mencintai Nadine, begitu juga
dengan Nadine yang mencintai saya. Jika
mantan suaminya saja merelakan Nadine
untuk hidup bahagia bersama saya, lalu
kenapa Om Kaffi meragukan saya untuk
bisa membahagiakan Nadine? Jika tujuan
Om Kaffi adalah membahagiakan Nadine,
berarti tujuan kita sama. Saya mohon,
Izinkan saya menikahi putri Om Kaffi."
Om Kaffi terdiam. Perkataan Val memang
tidak terbantahkan. Om Kaffi tidak punya
alasan lagi untuk menghalang-halangi
kebahagiaan Nadine bersama laki-laki
yang dicintainya.
"Baiklah. Kalau kamu serius terhadap
putri saya. Nikahi putri saya hari ini juga
secara agama. Sanggup?" tantang Om Kaffi.
Val terkejut dengan pernyataan calon Papa
mertuanya itu. Hari ini? Val bahkan belum
menyiapkan mahar, tapi ia tidak boleh
menyia-nyiakan kesempatan ini, "Baik, saya
sanggup om."
Om Kaffi tersenyum merasa puas dengan
jawaban Val, "1 jam lagi penghulu akan
datang, persiapkan yang perlu kamu
siapkan."
"Siap Om!" Val merasa lega.