"Toiletnya ngantri atau bagaimana?" tanya
Viga.
"Iya, toiletnya sedikit ramai." ucap Queensa
berusaha bersikap senormal mungkin.
"Ya sudah, Val, Nad, gua sama Queensa
pulang duluan ya. Gak enak sama tante
Rea kalau Queensa pulang terlalu malam."
ucap Viga.
Valderama mengangguk.
"Hati-hati di jalan Viga, Queensa." ucap
Nadine ramah.
Viga dan Queensa pun pergi. Tinggalah
Nadine dan Valderama di meja itu.
"Lo gak ada niatan untuk ninggalin gua
sendirian di sini kan?" ucap Nadine.
"Kenapa lo ngomong kaya gitu?" tanya
Valderama.
"Ya siapa tahu ada mobil teman lo yang
bermasalah, terus gua terpaksa pulang
naik taksi." sindir Nadine.
Valderma hanya diam tak menanggapi
kata-kata Nadine.
"Yah kumat lagi nih jadi Batu Kali. Gua
curiga jangan-jangan kalau bernang juga
gaya Batu nih si Valval." batin Nadine.
"Ukuran sudah move on atau belum dari
mantan itu apa sih?" tanya Valderama.
"Lo nanya atau ngejek gua nih? Jelas-jelas
gua belum pernah pacaran. Gua gak punya