"Aku.. aku sama Jevian resmi putus. Dan
aku gak mau sampe kalian tetep keukeh
buat ngajuin pertunangan kami."
Kakekku--Bram menatapku dengan
pandangan bertanya. Aku tahu kakek
orang yang paling posesif mengenai hal
seperti ini. Apalagi kakek tidak memberi
restu keseluruhan untuk Jevian.
"Kalian.." Mama menatapku dan Jevian
bergantian. Aku tahu mama pasti tidak
percaya akan hal ini.
Aku menganggukkan kepalaku saat mama
menatapku meminta penjelasan. Kulihat
mama menghela napas pelan.
"Kenapa? Kalian ada masalah sampe
putus kayak gini? Kalian kan bisa selesain
baik-baik gak sampe putus," ucap mama
memberi pengertian
Aku tahu mama memang menyayangkan
putusnya hubunganku dengan Jevian
Karena mama berharap banyak akan
hubungan kami.
"Ada, masalah kali ini gak bisa diselesain
baik-baik ma. Karena ini termasuk ke
dalam prinsip aku yang gak bisa diganggu
gugat.
"Wow! Ini baru Jeva yang saya kenal."
Aku langsung menoleh menatap kakek