"Nau, lo sebelas dua belas nih sama si Atlanta, hobinya menjelajahi sekolah orang." Ujar Gevan sembari menunjuk si pelaku yang sedang bermain game bersama dua orang lainnya.
Nauka terkekeh kecil. Dia mengerti apa yang diucapkan Gevan. "Wajarin ya, Van, orang gua sebenarnya tandingan sama dia. Tapi yah gitu deh, udah dapat ultimatum dari kepala negara jadi harus tobat gua. Katanya mereka capek liat gue di drop out mulu."
Gevan dan yang lainnya geleng kepala. Mereka sudah tau siapa Nauka sebenarnya melalui jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang mereka
ajukan tadi, seperti:
Lo anak siapa?
Gila, lo sama kak Edward Edwin sodaraan?
Emak lo punya anak berapa sih?
Lo sama Atlanta ada hubungan juga ya?
Berarti lu holang kaya dong?
Kak Saguna Abang lo juga?
Alasan lo pindah ke sini apa?
Dan masih banyak pertanyaan konyol lainnya.
Oh iya, tentang hubungannya dengan Atlanta, mereka sudah tau.