Hari ini merupakan hari yang sangat bahagia bagi Riski, karena akan bertemu Septi. Jantung Riski sudah berdegup sangat kencang, rasa-rasanya semua kelelahan yang terjadi di hari ini akan pulih kembali jika melihat Septi, apalagi saat dia tersenyum.
Septi berjalan dari kelasnya menuju kelas Riski untuk memberitahu perihal feelingnya dan untuk melatih Riski kedepannya. Saat berjalan, Septi menjadi pusat perhatian anak kelas 10.
"Yang namanya Riski mana?" teriak Septi dari pintu kelas.
Semua seisi kelas terkejut bukan main, bagaimana bisa seorang wanita cantik mencari keberadaan Riski? Semuanya menatap Septi dengan serius, bahkan Riski yang sedang duduk di belakang tak menyangka akan hal ini, dan hanya menundukan kepalanya karena malu.
"Kenapa pada diem? Mana yang namanya Riski?" ulang Septi dengan tegas.
Semua orang menunjuk ke arah Riski yang sedang menunduk.