Descargar la aplicación

Capítulo 8: Episode 8

Angin kencang mengusap rambutnya bersama cuaca yang cerah ini, Julius Caesar bersama pasukannya meraung lautan menuju ke tanah yang disebut-sebut oleh para pedagang , tanah itu sangat spesial dan banyak suku-suku dari Jerman sampai daerah Eropa lain berkelana dan menetap ke negeri itu, yang disebut negeri Arthur.

Jujur Caesar terkadang selalu bertanya-tanya dan penasaran kapan orang-orang yang disebut hebat ini muncul, seperti Kronos, Zeus/Jupiter dan kelompoknya muncul bersama cerita mereka yang hebat, erotis dan memilukan itu dibuat.

Sampai Caesar penasaran fisik mereka seperti apa , meski dia tahu itu hanya patung dan dongeng belaka dia dan masyarakat Roma selalu mempercayai kehadiran mereka, tapi Caesar berpikir itu hanya patung bukan makhluk hidup yang bisa berbagi cerita hebat mereka pada kami.

Dan lagi Caesar menemukan cerita lain selain legenda Zeus/Jupiter dan kelompoknya.

Waktu itu , 1 bulan yang lalu.

Caesar kembali dari berkelana nya pulang ke Roma dan berniat terjun ke politik , walaupun banyak orang yang menentang dirinya terjun ke politik , Caesar tidak pernah menyerah dan memiliki tekad yang kuat.

Saat dia berjalan-jalan di tengah ramainya kota dan pasar, dia tidak sengaja melihat salah satu budak membawa gerobak yang berisi karung yang bertulisan asing menurut dia.

"Hmm... Permisi, itu apa?!" seru Caesar ke arah budak yang membawa gerobak.

Budak itu melihat Caesar dan melirik barang yang dia bawa "ini barang pesanan, yang di pesan oleh tuan saya, tuan" jawabnya.

Caesar mengangguk sambil melirik nama-nama di karung-karung yang di pesan orang ini.

"Jika kau tidak keberatan, aku ingin bertemu dengan tuan mu yang memesan barang ini, aku sangat penasaran dia dapat darimana barang-barang asing ini" ujar Caesar.

Budak yang tidak berani menolak karena melihat pakaian Caesar yang terlihat bangsawan nan bermartabat ini pun langsung mengangguk dan dia mulai mencari tuan nya dan memberitahu bahwa Caesar ingin berbicara dengan dia.

Di ruang tamu, Caesar dan tuan rumah ini duduk berhadapan dan saling berbicara serius diselingi bercandaan.

"Saya dapat informasi ini dari orang-orang pesisir laut, dan penjelajah lautan , mereka mendengar sebuah rumor yang menarik sampai aku tertarik mendengarnya" ujar Tuan itu.

"Oh... Rumor apa itu, jika aku boleh tahu?!"

"Rumor yang mengatakan bahwa pulau diseberang lautan itu, ada sosok anak yang sangat di hormati dan di kagumi oleh masyarakat tanah itu, mereka selalu menyebut tanah Britannia, tanah suci yang dilindungi oleh orang suci yang bernama Arthur Kirkland, dan juga mereka membuat tren baru yang sekarang jadi booming di tanah Roma ini" ujar Tuan itu kepada Caesar.

"Garam dan Gula Britannia menjadi barang yang sedang panas-panasnya di tanah kita , dan berkat barang itu sekarang makanan kita menjadi upgrade dengan rasa yang enak dan kualitas garam, gula mereka yang bagus membuat kelompok kami , pedagang sedang mengincar kerjasama dagang antara kita dan Britannia" Tuan itu mulai menghela nafas "seandainya tanah itu milik kita, pasti kita sudah kaya dan menjadi negara yang lebih kuat dan tambah di takuti oleh negara-negara lain, hehehehe... sangat menyenangkan memikirkan ini" jelas Tuan itu yang membuat Caesar mengerti di satu poin, pulau/tanah itu sangat kaya dan ada orang suci yang melindungi tanah itu yang membuat Caesar menjadi penasaran.

Karena itulah Caesar membuat agenda barunya untuk menjelajahi pulau Britannia yang disebut-sebut oleh pedagang itu.

. . .

Jeri dan kawan-kawan nya melihat para pria dewasa sedang berlatih untuk mempertahan kan tanah ini , namun, Jeri dan teman-teman nya itu ikut berlatih bersama mereka meski mereka masih kecil, stamina mereka menjadi prajurit sudah ok.

Dan lagi mereka sudah kebiasaan ikut membantu para pria dewasa perang antar suku.

Sedangkan di tempat lain Boudicca dan ibunya melihat ayahnya dan kelompoknya juga sedang berlatih dan mulai memikirkan strategi saat mereka bertemu musuh , yang membuat rasa liar Boudicca ingin membantu ayahnya untuk memenangkan namun karena dia perempuan ada aturan yang menahannya untuk menjadi prajurit.

Meski begitu Boudicca selalu berlatih bertarung secara diam-diam tanpa sepengetahuan orang tuanya, meski teman-teman nya tahu apa yang dilakukan Boudicca.

"BERITA... ADA BERITA UNTUK KEPALA SUKU" seseorang berlari kearah ayah yang membuat semua warga suku Iceni penasaran berita apa yang dibawa orang pembawa pesanan ini.

"Ketua suku, aku membawa berita penting pada mu, ini tentang vision yang diberitahukan oleh Arthur kecil, dan sekarang... menjadi kenyataan" ujarnya sambil mengambil angin dan mencoba tenang "orang-orang luar itu sudah datang dan sekarang mereka mendarat di daerah pesisir sebelah barat , tanah itu memang kosong , tapi aku khawatir mereka akan membuat pemukiman disana, ketua, apa yang kita lakukan sekarang ?" ujar orang pembawa pesan.

"Kita tidak mungkin langsung menyerang mereka tanpa sebab" ujar salah satu warga Iceni.

"Benar sekali, apa keputusanmu ketua ? kita tidak tahu niat mereka itu baik atau buruk, seperti prediksi Arthur , seseorang dari luar akan menginvasi tanah kita, tapi tidak tahu kapan, kita hanya bisa bersiap, sekarang sudah waktunya kita memulai" ujar salah satu prajurit suku Iceni.

"Kita tidak boleh gegabah, untuk sekarang!, kita awasi pergerakan mereka, tingkah laku mereka , selagi aku akan pergi menemui Arthur dan ketua agama suku" ujar Ayah Boudicca yang membuat mereka mengangguk dan kembali ke aktivitas mereka seperti biasa dan sebagain mulai memasang mode pengawas kearah musuh.

. . .

"Mereka sudah datang ?" tanya Arthur setelah mendengar kabar dari ketua suku Iceni.

"Iya Arthur, prediksi mu ternyata benar, seseorang dari seberang lautan akan datang kemari, tapi kita tidak tahu apa niat mereka jahat atau tidak.." ketua suku Iceni menatap Arthur kecil dengan serius "Apa yang kita lakukan sekarang Tuan Arthur?".

"Untuk sekarang biarkan mereka melihat-lihat, kita tidak tahu niat awal mereka untuk sekarang, dan untuk langkah pertama kita awasi dulu mereka, dan jika mereka masih memiliki niat baik , aku akan kesana menemui orang yang penasaran" ujar Arthur dengan senyuman licik.

"Orang yang penasaran ?"

"Iya, orang yang penasaran, karena aku tahu musuh kita bukanlah orang bodoh yang mudah kena trik sekali langsung menang" jelas Arthur menatap ketua Iceni.

Dan permainan sejarah pun di mulai saat Julius Caesar menginjak tanah Arthur (Inggris) , Arthur tidak tahu apakah tindakan nya akan membuat alur sejarahnya berubah atau tidak, tapi untuk sekarang biarlah Arthur melihat apa yang di inginkan Caesar setelah dia bertemu dengannya.

Karena dia tahu Caesar adalah pria ambisius dengan visinya yang berbeda.

"Roma sekarang masih republik tapi nanti Roma akan menjadi kekaisaran yang luas dan besar, tapi aku tidak terlalu suka dengan pemimpin yang beberapa tahun mendatang akan hadir dan membuat ekspansi wilayah besar-besaran di tanah ini, biarlah aku mengubah di beberapa tahun mendatang, agar Britannia berdiri menjadi negara, pemerintah kerajaan/kekaisaran besar sendiri, karena ada aku disini memandu mereka" ujar Arthur sudah mulai berdiri dan masuk ke ruangan pribadinya, entah apa yang dia lakukan.

See you soon guys...

Maaf kalau ada Typo di chapter ini...


REFLEXIONES DE LOS CREADORES
Muliagusni Muliagusni

Creation is hard, cheer me up! VOTE for me!

Your gift is the motivation for my creation. Give me more motivation!

Load failed, please RETRY

Estado de energía semanal

Rank -- Ranking de Poder
Stone -- Piedra de Poder

Desbloqueo caps por lotes

Tabla de contenidos

Opciones de visualización

Fondo

Fuente

Tamaño

Gestión de comentarios de capítulos

Escribe una reseña Estado de lectura: C8
No se puede publicar. Por favor, inténtelo de nuevo
  • Calidad de escritura
  • Estabilidad de las actualizaciones
  • Desarrollo de la Historia
  • Diseño de Personajes
  • Antecedentes del mundo

La puntuación total 0.0

¡Reseña publicada con éxito! Leer más reseñas
Votar con Piedra de Poder
Rank NO.-- Clasificación PS
Stone -- Piedra de Poder
Denunciar contenido inapropiado
sugerencia de error

Reportar abuso

Comentarios de párrafo

Iniciar sesión