"Kakak bukan gak seneng, Vio. Tapi ..." Kak Jo tampak ragu untuk meneruskan ucapannya, apa benar dugaanku jika Kak Jo memang tidak berniat serius dengan hubungan ini.
"Tapi apa, Kak?" Tanyaku penasaran.
Apa yang sebenarnya Kak Jo sembunyikan dariku, harusnya katakan saja jangan membuat aku semakin bertanya-tanya begin. Atau mungkin ini hanya siasatnya saja untuk membalas perbuatanku barusan karena sudah membuat dia bertanya-tanya pula.
"Gak papa, Kakak hanya terlalu senang hingga tak bisa berkata apa-apa lagi," tapi mengapa aku tak merasa kalau Kak Jo senang atas apa yang aky sampaikan.
Benarkah Kak Jo senang dengan berita ini dan ekspresinya kali ini adalah tanda jika dia terlalu bahagia hingga tak bisa berkata apa-apa lagi. Tapi kenapa aku merasa belum yakin.
"Kamu tau, dari awal Kakak memang sangat ingin menjadikan kamu sebagai pendamping hidup Kakak selamanya. Sampai Kakek Nenek nanti, namun ada keraguan dihati Kakak untuk itu, Vio."