Kini, Ren sudah mendapatkan mobil SUV paling dia minati berdasarkan penampilan si mobil yang terlihat gagah dan mewakili dia sebagai putra mahkota.
Meski mobil lain yang jauh lebih mahal sudah ditawarkan Pak Yan, namun dia tidak tertarik dan hanya ingin mobil yang dia pilih saja.
Hanya, kini hal yang harus segera dia perhatikan adalah mengenai kemampuan menyetir dia nantinya agar bisa leluasa membawa mobil tersebut secara mandiri.
"Ren, bagaimana kalau kamu ambil motor dulu saja sembari menunggu kamu bisa mengemudi dan memiliki SIM?" Mendadak, Pak Yan mencetuskan ide ini.
"Motor?" Benak Ren segera membayangkan sebuah kendaraan roda dua yang memiliki mesin. Dia juga berminat memiliki itu karena cukup membuat dia penasaran.
"Kau tidak mau?" Pak Yan berhenti berjalan sambil menunggu jawaban dari Ren.
"Apakah ini tidak merepotkan Anda, Pak Yan?"