"Kamu siapa? Oh jangan-jangan kamu itu adalah langganan dari Kakakku ya? Oh bukan kakakku, tapi wanita menjijikan yang ada di hadapanku ini. Pantas saja jika kamu membelanya, karena kamu adalah pelangganny, setiap kamu pakai dia berapa tarif yang kamu keluarkan?" Siska berbicara sambil melipatkan tangannya di hadapan Bobby. Tentu saja Yola dan juga Boby Yang menahan hal itu langsung membulatkan matanya dan menatap adiknya dengan tetapan tajam.
"Siska kamu tidak boleh berbicara seperti itu! Aku sejak dulu menyekolahkan kamu untuk mengajarkan kamu yang namanya tata krama, tapi kenapa saat ini kamu seperti orang lain? Jika kamu benci kepadaku, cukup aku saja dan jangan pernah kamu menebar kebencian kepada orang lain!"
Siska tersenyum mengejek dan membuang ludahnya ke samping. Hal itu membuat Julio yang ada di dalam mobil semakin geram kepada wanita yang ada di hadapan Yola itu.
"Sudah Nona, lebih baik anda ikut dengan saya saja, anda tidak pantas dan tidak selevel tinggal di sini, karena orang-orang yang ada di sini itu semuanya busuk, dan hal yang berbau busuk itu selalu di rumungi oleh lalat." Boby berbicara sambil menatap Siska dan Leo dengan tatapan membunuh.
Siksa dan Leo yang mendengar ucapan Boby tentu langsung melangkah mendekati Boby dan Yola.
Namun dengan cepat, Boby menodongkan senjata di hadapan mereka berdua.
Sehingga membuat Siska dan Leo terkejut. Namun juga Yola, ia ikut terkejut saat boby menodongkan senjata.
Siska dan Leo tentu saja langsung berlangsung mundur, mereka langsung masuk ke dalam rumah dan mengunci pintunya. Bagaimanapun itu mereka tidak mau jika sampai kehilangan nyawa mereka, di saat mereka baru saja menikmati yang namanya kemenangan.
Setelah melihat kedua manusia jahanam itu masuk ke dalam rumah. Bobby langsung membawa Yola untuk pergi ke mobilnya, namun di saat Boby memapah Yola, Yola langsung berhenti melangkah dan melepaskan genggaman Bobby yang ada di pundaknya.
"Ada apa, Nona? Ayo ikut saya! Saya bukan orang jahat, saya pastikan anda akan hidup tenang jika ikut dengan saya, saya akan pastikan anda bisa balas dendam kepada mereka yang sudah membuat Anda seperti ini!'' Bobby menatap Yola dengan tatapan sungguh-sungguh.
Yola yang Mendengar hal itu hanya bisa terdiam dan menggelengkan kepalanya, dia tidak mau jika dirinya sampai ikut bersama Bobby, karena Yola dan juga Bobby baru saja bertemu. Jadi mana mungkin Yola bisa percaya begitu saja kepada orang yang baru ia ketemui
"Tidak-tidak bisa. Saya tidak bisa ikut dengan anda, karena saya pun tidak tahu anda siapa? Orang terdekat saya saja bisa menghianati saya. Bagaimana dengan anda, orang yang baru bertemu dengan saya. Jadi tolong lepaskan saya dan terima kasih karena Anda sudah membantu saya.' Yola hendak meninggalkan Boby. Dengan cepat tapi mengangkat tubuh Yola dan membawanya kedalam mobil. Yola yang mendapatkan tindakan tersebut langsung berteriak minta tolong, karena di otak Yola saat ini ia berpikir akan dijadikan bahan penculikan. Yola terus mengamuk sambil memukul tubuh Boby, agar dilepaskan. Mungkin saja Yola tidak mengingat siapa Boby, padahal tadi pagi ai baru saja bertemu dengan boby di hotel. namun tiba-tiba ia malah dilempar ke dalam mobil, yang ternyata di dalam mobil itu sudah ada seseorang yang sedang menunggunya.
"Maaf kan saya Tuan, saya terpaksa melakukan ini, karena Nona ini Terus saja mengamuk dan tidak ingin ikut dengan saya, Jadi saya terpaksa melakukan ini." Boby langsung maauk ke dalam mobil dan duduk di samping pengemudi.
Bola yang mendengar ucapan Bobby tentu langsung melihat ke arah samping untuk melihat orang yang dimaksud oleh Bobby. Dan ternyata orang yang dimaksud oleh Bobby itu adalah Julio. Laki-laki yang baru beberapa jam lalu bertemu dan bahkan menghabiskan malamnya bersamanya.
"Kamu, ternyata dia anak buahmu, kamu ngapain?" Yola melindungi dirinya sendiri dengan menyilangkan kedua tangannya di dada. Namun Julio hanya tersenyum tipis dan menggelengkan kepalanya. Julio memberikan isyarat kepada sopirnya untuk secara pergi dari sana, di saat mobil itu hendak berjalan. Yola langsung berteriak meminta Julio untuk menurunkannya, karena di otak yola saat ini sudah banyak beragam pemikiran dan juga prasangka buruk.
"Stop, tolong berhenti. Jangan dilanjutkan, tolong hentikan lagi mobil ini, saya mohon jangan ganggu saya. Saya tidak punya urusan apapun lagi dengan saya. Seharusnya anda tidak mengganggu saya lagi. Tolong kirimkan saya saat ini juga!" Yola menatap Julio dengan tatapan menghiba, namun Julio langsung menggelengkan kepalanya.
"Apakah kamu tidak mau membalas dendam mu kepada kedua orang itu? Apakah kamu tahu apa saja kejahatan yang dilakukan oleh adik dan juga kekasihmu itu? Oh maaf, lebih tepatnya mantan kekasih. Aku bisa memberikan penawaran menarik kepada mu dan sebagai gantinya aku ingin kamu menyetujui keinginanku?" Ucap Julio sambil menyilangkan kedua kakinya. Yola tentu saja langsung mengurutkan keningnya. Bagaimana bisa laki-laki yang ada di hadapannya ini tahu perihal masalah yang ia hadapi saat ini.
"Tidak, saya tidak butuh bantuan anda, karena saya bisa melakukannya sendiri. Anda berlaga sok pahlawan di sini, saya sudah tidak percaya kepada siapapun saat ini. Jadi tolong lepaskan saya dan biarkan saya bebas! Saya janji saya tidak akan menuntut apapun kepada anda dan saya tidak akan sampai menunjukkan wajah saya di hadapan anda lagi!"
Lagi-lagi Julio langsung menggelengkan kepalanya.
"Tidak bisa, tidak semudah itu. Ada hal yang harus kamu pertanggungjawabkan dan ada hal yang harus aku pertanggungjawabkan juga kepadamu. Jadi tolong ikut aku sebentar saja dan setelah itu aku akan Melepaskanmu!" Julio berucap sambil menatap ke depan dengan lurus.
Yola yang Mendengar hal itu tentu hanya bisa diam dan menganggukkan kepalanya, mendengar jika dirinya nanti akan dilepaskan, Yola akhirnya memberikan jawaban Iya untuk ikut dengan beliau dan juga rombongannya.
Di rumah Siska, yang jelas saat ini mereka sedang ketakutan karena tadi mereka baru saja ditodong oleh senjata dan mereka kebingungan, bagaimana bisa Yola memiliki teman yang seperti itu? Padahal selama ini Yola terlihat sangat Acuh kepada orang lain. Apalagi itu lawan jenisnya dan selama ini Siska dan juga Lio tahu siapa saja teman Yola.
"Tadi itu siapa? Kenapa dia bisa ada di sini dan membantu orang, kenapa dia tahu permasalahan yang kita buat? Jangan-jangan orang itu adalah?" ucap Leo terputus oleh Siska yang berteriak di hadapan Leo. Siska berteriak karena ia pusing memikirkan Kenapa kakaknya selalu saja beruntung, bahkan disaat ia hendak menyiksa kakaknya, Yola selalu mendapatkan bala bantuan dari orang yang tidak dikenal. Dan lagi-lagi orang tersebut terlihat sangat tampan dan juga terlihat kaya, terlihat dari cara pakaian dan juga mobil yang terparkir di halaman rumah.