Descargar la aplicación
10.87% Princess Pamela / Chapter 26: Pesta Dansa

Capítulo 26: Pesta Dansa

Hari ini seperti mimpi bagi Pamela. Dia tak menyangka telah mengakhiri masa lajangnya.

Usia 18 tahun sangatlah muda bagi seorang gadis untuk menikah.

Mungkin jika dia berada di dunia manusia, dia tidak akan menikah di usia sebelia ini, dan kemungkinan dia akan mencari Universitas untuk melanjutkan studinya.

Tetapi lain halnya ketika berada di sini. Dia terlepas dari hal yang paling tidak ia sukai, yaitu belajar. Namun dia harus menerima tantangan baru, yaitu menjadi seorang istri dari seorang pangeran yang terkenal kejam.

Perasaan campur aduk, antara rasa takut, ragu, dan bahagia menjadi satu.

Namun dia berusaha untuk meyakinkan dirinya sendiri bahwa ini adalah pilihan terbaik.

Dan dia yakin akan bahagia hidup bersama Drak. Walau pada kenyataannya dia tahu jika pernikahan ini hanya pernikahan paksaan berdasarkn misi tertentu.

*****

Setelah upacara pernikahan selasai, mereka di giring ke lantai dansa. Musik klasik dengan nada indah mengalun menyejukan telinga.

Para peri mempersilakan Tuan Putri Ximena untuk berdansa dengan Pangeran Drak. Kemudian para Peri bersorak ria. Tak terkecuali dengan Ratu Vivian dan Ratu Marigold. Seaat Ratu Marigold menoleh kearah musuh bebuyutannya, yang tengah tersenyum.

Melihat raut bahagia wanita itu membuat kabahagiaan Ratu Marigold berkurang.

Tentu saja kebahagiaan Ratu Marigold adalah, ketika melihat kesedihan Ratu Vuvian. Dan dia pikir hal itu akan terjadi di hari ini. Namun nyatanya tidak.

'Sialan! Kenapa wanita itu tampak bahagia? Apa ekspresi ini karena dia sudah tidak sabar akan bertemu dengan Sky?' batin Ratu Marigold.

'Ah, dasar Bodoh! Tidak semudah itu Vivian!'

Lalu pandangan wanita itu kembali kepada Drak dan Pamela yang masih ia kira Ximena.

'Setelah pernikahan sedarah ini, aku akan mendapatkan cucu, yang akan aku didik menjadi anak yang jahat! Dan yang akan aku gunakan untuk menghancurkan neneknya, yaitu Vivian. Cucuku juga akan menjadi makhluk terkuat di dunia ini. Dalam tubuhnya terdapat titisan Iblis, Penyihir, dan seorang Peri. Di tambah lagi ada aliran darah yang sama mengalir dalam tubuhnya, yaitu dari Sky. Perkawinan sedarah bisa membuat aura jahatnya akan timbul. Jelas aku yang akan menang dalam mengendalikan cucuku nanti!' batin Ratu Marigold seraya tersenyum licik.

***

Setelah beberapa saat membiarkan Putri Ximena dan Pangeran Drak berdansa berduaan, kemudian musik mulai berpindah ritme.

Dan kali ini nada lagunya sedikit menghentak. Para Peri yang ada di dalam istana itu mulai menarik pasangan mereka masing-masing.

Kemudian turut meramaikan lantai dansa. Suasana begitu meriah.

Namun tidak bagi Pamela, bagian suara musik yang menghentak dan membuat para orang bersemangat ini, masih terasa lambat dan romantis dalam benaknya. Drak masih menemani Pamela berdansa. Namun sorot mata pria itu terlihat dingin. Drak benar-benar tidak menyukai adegan ini.

Namun Pamela sangat menikmatinya, bahkan dia tak peduli walau Drak tak menyukainya. Yang terpenting dia bisa menyentuh dan memeluk Drak.

Dalam ayunan dan langkah kaki kedua insan yang sedang menari mengikuti alunan musik, tiba-tiba Pamela teringat dengan ayahnya.

Harusnya sebelum berdansa dengan Drak, dia berdansa dengan ayah kandungnya terlebih dahulu dalam acara pernikahan ini. Karena seorang ayah adalah cinta pertama bagi seseorang anak perempuan.

Walau bagi Pamela tidak seperti itu, karena sifat pelit orang tuanya mengurangi rasa cintanya kepada ayahnya.

Dan hal itu membuat Pamela merindukan sang Ayah, bagitu pula dengan sang Ibu.

Dalam sesaat kebencian terhadap kedua orang tuanya memudar, dan terganti dengan rasa rindu yang mendalam.

Tak sadar kedua mata gadis itu berembun. Dan Pamela berdansa dengan tatapan kosong. Pikiranya melayang, perasaan bahagia menjadi seorang putri cantik yang berdansa dengan pangeran tampan telah hilang.

Drak mulai menyadarinya. Dia melihat buliran air mata Ximena yang membasahi pipi.

"Hei, Ximena! Kau menangis, ya?" tanya Drak.

Seketika Pamela menghentikan gerakan kakinya

Tangan Drak menyeka air mata Tuan Putri yang ada di hadapannya.

"Jadi benar, kau menangis?" tanya Drak sekali lagi.

Pamela terdiam, dia memalingkan wajahnya sesaat.

"Apa kau menyesal atas pernikahan ini?" tanya Drak dengan ujung bibir memicing ke atas. Terlihat jelas jika dia menyukai ekspresi sedih Ximena.

"Aku—" Drak memotong ucapan Pamela.

"Mengaku saja jika kau menyesali perjodohan ini? Tapi ingat kau tetap harus pura-pura menikmatinya," tukas Drak dengan senyuman liciknya.

"Aku sama sekali tidak menyesal dengan perjodohan ini, Drak!" jawab Pamela.

"Jangan berbohong, Ximena! Kalau kamu menikmati perjodohan ini, kenapa kamu menangis?" sindir Drak.

"Aku bersedih, karena ada suatu hal yang tidak bisa aku ceritakan kepadamu!" ucap Pamela, kemudian dia kembali menggerakkan kakinya dan merangkul pundak Drak dengan kedua tangan, mereka kembali berdansa.

"Jangan bertanya macam-macam, Drak. Kalau begini caranya kita akan terlihat sedang bertengkar! Kau lupa ya, jika kita ini pasangan pengantin baru?" ujar Pamela, "masa iya, pengantin baru langsung bertengkar saja?"

Drak pun terdiam sesaat, dan mulai menjaga sikapnya agar terlihat baik di depan para Peri di istana ini.

Kemudian sesi dansa pun berhenti, dan beralih pada pertunjukan musik serta nyanyian dari Peri Musik yang bernama Rosela, dan ia dibantu oleh para anak didiknya.

Hingga tiba saatnya Pamela yang akan menunjukkan kemampuannya dalam bermusik.

"Baiklah, pertunjukan selanjutnya akan dibawakan oleh Tuan Putri Ximena yang terhormat!" ujar Camelia yang kebetulan menjadi pembawa acara dalam pesta itu.

Pamela berdiri dari kursinya. Sesaat dia melirik kearah Drak, kemudian dia melangkah menuju panggung teater.

Pamela meraih sebuah harpa. Dan dia duduk di sebuah kursi kayu dengan ukuran indah.

Kemudian muncul Empat peri bersayap putih yang bersiap menjadi Penari Latar-nya.

Drak tersenyum sinis melihat Ximena yang sudah berada di atas panggung.

Dia yakin jika Ximena akan segera menghancurkan panggung ini. Karena setahunya Ximena itu memiliki suara yang jelek, dan kemampuan bermusiknya juga sangat payah.

Drak sering mendengar berita itu dari para pengawalnya yang sengaja ia tugaskan untuk memata-matai Ximena.

Namun ketika Ximena mulai memetik senar-senar harpa itu, Drak langsung terdiam.

Dan dilanjutkan dengan suara merdu nyanyian Ximena, kedua mata Drak pun menajam.

'Suaranya?' Drak tercengang, 'benar-benar indah!' puji Drak di dalam hati.

Kemudain dia segera menutup mulutnya sendiri.

'Astaga!'

Meski hanya berbicara di dalam hati, namun bagi Drak ini adalah kesalahan.

Ratu Vivian tersenyum bangga memandang putrinya yang sangat berbakat itu.

Lain halnya dengan Ratu Marigold yang tidak menyukai semua ini.

'Kenapa dia memiliki seorang putri yang sempurna? Bukankah anaknya itu sangat kasar dan tidak memiliki bakat?' batin Ratu Marigold.

'Tidak! Aku tidak suka orang-orang di sini memuji putri dari Vivian itu! Aku harus melakukan sesuatu!' bicara Ratu Marigold di dalam hati.

Dan secara diam-diam dia menggerakkan tongkat hitam dengan ujung berbentuk kepala tengkorak kearah Pamela. Tentu saja dia memiliki rencana busuk.

Bersambung ....


Load failed, please RETRY

Regalos

Regalo -- Regalo recibido

    Estado de energía semanal

    Rank -- Ranking de Poder
    Stone -- Piedra de Poder

    Desbloqueo caps por lotes

    Tabla de contenidos

    Opciones de visualización

    Fondo

    Fuente

    Tamaño

    Gestión de comentarios de capítulos

    Escribe una reseña Estado de lectura: C26
    No se puede publicar. Por favor, inténtelo de nuevo
    • Calidad de escritura
    • Estabilidad de las actualizaciones
    • Desarrollo de la Historia
    • Diseño de Personajes
    • Antecedentes del mundo

    La puntuación total 0.0

    ¡Reseña publicada con éxito! Leer más reseñas
    Votar con Piedra de Poder
    Rank NO.-- Clasificación PS
    Stone -- Piedra de Poder
    Denunciar contenido inapropiado
    sugerencia de error

    Reportar abuso

    Comentarios de párrafo

    Iniciar sesión